REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ajang balap sepeda internasional, Tour de Singkarak (TdS) 2017, resmi ditutup di Bukittinggi, Sumatra Barat pada Ahad (26/11). Dari sembilan etape yang berlangsung sejak Sabtu (18/11) lalu, pembalap Iran dari tim Tabriz Shahrdary, Khalil Khorshid, dinobatkan sebagai yang terbaik (yellow jersey) dengan catatan waktu total 30 jam 12 menit 18 detik untuk jarak balapan lebih dari 1.100 km.
Kemenangan Khorsid sekaligus meneguhkan dominasi Iran sebagai pembalap terbaik TdS dari tahun ke tahun. Tahun 2016 lalu, Amir Kolahdouz yang saat itu memperkuat Pishgaman Cycling Team Iran menjadi juara dalam ajang balapan yang diperkuat Kementerian Pariwisata ini. Tahun sebelumnya lagi, 2015, Arvin Moazemi juga menjadi yang terbaik di Tour de Singkarak.
Nama pembalap Iran lainnya yang berhasil mengunci posisi terbaik di Tour de Singkarak adalah Amir Zargari yang menjuarai edisi 2014. Ada lagi Ghader Mizbani yang menjadi juara pada edisi 2013, 2010, dan 2009.
Khorsid mengaku lega dengan kemenangan yang ia raih saat ini. Apalagi beban berat ia tanggung setelah rekan satu tim sekaligus juara tiga edisi TdS, Ghader Mizbani, harus rela harus mengakhiri balapan lebih cepat karena mengalami cedera setelah jatuh di etape kedua yang finis di Sawahlunto.
Kengan kemenangan ini, Khorsid yang start dengan nomor 45 ini berhak membawa pulang uang tunai Rp 100 juta. Ia juga bertekad bisa menaklukkan tanjakan-tanjakan di Tour de Singkarak lagi tahun depan.
"Saya senang sekali bisa meraih hasil terbaik. Apalagi saya baru pertama kali turun di TdS. Sambutan masyarakat juga luar biasa," ujar Khorshid usai menerima medali kemenangan di Bukittinggi.
Selain mendapat yellow jersey, Khalil Khorshid juga dinobatkan sebagai raja tanjakan (polkadot jersey) di level 2.2, setelah mampu mengumpulkan 92 poin. Poin ini didapatkan setelah melalui titik tanjakan King of Mountain (KOM) yang ada di setiap etape. Kemenangan Khorsid juga mengantarkan timnya, Tabriz Shahrdary, menjadi juara umum tim dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 120 juta.
Sementara untuk posisi raja sprint Tour de Singkarak 2017 juga direbut oleh nama lama, Robert Muller dari tim Embrace The World Cycling Jerman dengan skor 77 poin. Selain itu, pebalap dengan nomor start 122 ini juga mampu menjuarai etape pertama dan ketiga.
"Saya cukup puas dengan hasil tahun ini. Saya berharap balapan ke depan jauh lebih baik terutama untuk transfer, kata Muller.
Sedangkan pembalap Indonesia yang merebut red white jersey adalah Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pembalap asal Sumedang Jawa Barat itu membukukan total catatan waktu 30 jam 24 menit 43 detik. Ia menduduki posisi keenam di klasemen umum.
"Saya sangat terkesan dengan hasil tahun ini. Apalagi saya mampu masuk sepuluh besar klasemen umum. Harapan saya TdS akan terus ada," kata pembalap dengan nomor start 21 itu.
Berikut klasemen akhir TdS 2017 :
Klasemen umum (yellow jersey)
1. Khalil Khorshid (Tabriz Shahrdary Team) 30:12:18
2. Daniel Whitehouse (CCN Cycling Team) 30:13:06
3. Yonnatta Alejandro Monsalve (Qinghai Tianyoude Team) 30:21:36
Klasemen sprint (green jersey)
1. Robert Muller (Embrace The World Cycling) 77 poin
2. Imam Arifin (KFC Cycling Team) 57 poin
3. Daniel Whitehouse (CCN Cycling Team) 51 poin
Klasemen tanjakan (polkadot jersey)
1. Khalil Khorshid (Tabriz Shahrdary Team) 92 poin
2.Wilmar Jahir Munos Peres (Sapura Pro Cycling) 71 poin
3. Loic Desriac (Bikelife-Dong Nai) 51 poin
Klasemen pembalap Indonesia (red white jersey)
1. Jamal Hibatulloh (KFC Cycling Team) 30:24:43
2. Agung Ali Sahbana (KFC Cycling Team) 30:29:58
3. Abdul Soleh (BRCC Banyuwangi) 30:32:46
Klasemen tim
1. Tabriz Shahrdary Team 91:03:00
2. KFC Cycling Team 91:25:20
3. Sapura Pro Cycling Team 91:28:32