REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng, meminta semua pihak menghormati proses yang dijalankan Komite Normalisasi untuk menggelar Kongres Pemilihan Pengurus PSSI Periode 2011-2015 pada 20 Mei mendatang. Sebab, komite yang dipimpin Agum Gumelar tersebut merupakan pelaksana mandat FIFA untuk mengawal masa transisi setelah kepengurusan Nurdin Halid dianggap tidak lagi memiliki kredibilitas.
Andi mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan restunya pada pihak yang akan menghambat proses yang tengah dilakukan oleh Komite Normalisasi. Karena itu, ia menegaskan tidak akan memberi ijin digelarnya Kongres tandingan. "Tidak ada Kongres tandingan. Pemerintah tidak akan mengakui. Komite Normalisasi sekarang ini adalah PSSI, tidak ada yang lain," kata Andi.
Komite Normalisasi saat ini sedang melakukan verifikasi terhadap 34 orang yang mendaftar sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI periode empat tahun mendatang. Tapi, kelompok 78 terus mendesak Komite Normalisasi untuk tetap memasukan nama George Toisuta dan Arifin Panigoro dalam bursa pemilihan. Padahal, nama keduanya sudah dilarang FIFA untuk mencalonkan diri sebagai executive committee PSSI.
Andi berharap masalah tersebut segera selesai sebab Indonesia harus segera memulai persiapan tim nasional sepak bola untuk berlaga di SEA Games 2011 mendatang. "Persiapan Sepakbola memang terlambat karena ada persoalan di PSSI. Saya tentu berharap semua berjalan dengan baik," kata dia.
Andi juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menunggu laporan dari PRIMA yang bertanggungjawab dalam persiapan kontingen SEA Games. Dia mengatakan bergabungnya Liga Primer Indonesia (LPI) di bawah kordinasi Komite Normalisasi akan membuka peluang bagi pemain yang bermain di kompetisi tersebut. "Rekrutmen harus diperluas termasuk mereka yang main di LPI. Prima, KN dan Badan Tim Nasional untuk segera memroses soal itu," kata dia.