REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Keamanan Sirkuit Sepang akan ditingkatkan setelah insiden yang menyebabkan meninggalnya bintang muda Moto GP, Marco Simoncelli. Namun, sirkuit ini tidak disalahkan atas tragedi tersebut.
Simoncelli meninggal akibat kecelakaan yang terjadi saat balap Moto GP seri Malaysia yang berlangsung Ahad. Kematian Simoncelli mengejutkan dunia balap, apalagi terjadi hanya sepekan setelah pembalap Indy Car, Dan Wheldon, wafat akibat kecelakaan di Las Vegas.
Tragedi Simoncelli akan menambah perbincangan mengenai bahaya yang melingkupi dunia balap dan Chairman Sirkuit Internasional Sepang, Mokhzani Mahatir, mengatakan kalau insiden fatal pertama yang terjadi di Sepang tersebut, akan membuat sirkuit ini meningkatkan standar keamanannya.
"Penyelenggara balap Sepang, mesti mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanannya dari semua sisi," kata Mokhzani.
Mokhzani mengatakan bahwa International Motorcycling Federation akan melakukan investigasi terhadap kecelakaan tersebut, yang terjadi di awal balap, serta membuat balap kelas Moto GP dibatalkan. "Kami akan melihat hasil (investigasi) itu, jika ada yang dapat kami lakukan," imbuhnya.
Sirkuit Sepang yang berada di luar ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, dikenal sebagai trek yang menantang dengan suhu yang panas, lembab, dan sering diguyur hujan. Kendati demikian, pada Ahad kemarin, kondisi di Sepang cukup kering, bahkan cenderung terik.
Hal itu memang tidak menjelaskan secara jelas mengenai apa yang menyebabkan kecelakaan. Dalam rekaman video kecelakaan, terlihat motor Simoncelli membelok ke arah kanan, dengan sang pembalap terlihat tergelincir. Dengan kondisi kepalanya berada sejajar dengan trek, Simoncelli terlontar sebelum kemudian terlindas motor Collin Edwards dan Valentino Rossi.
Tabrakan mengerikan tersebut merobek helm Simoncelli, dan membuat ia diam tidak bergerak di atas aspal.