Senin 13 Feb 2017 18:23 WIB

Ini Pesan PP Muhammadiyah Terkait Pilkada Serentak

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
 Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/2).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) untuk memilih gubernur, bupati, dan wali kota secara langsung pada Rabu (15/2) pimpinan pusat (PP) Muhammadiyah memberikan beberapa pesan dan imbauan. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pertama, pilkada serentak hendaknya dijadikan proses dan mekanisme politik yang demokratis dan bermartabat dalam memilih pimpinan daerah. "Hendaknya memilih yang terbaik dan menjadi suri teladan bagi kehidupan bangsa," kata Haedar kepada Republika.co.id, Senin (13/2).

Ia mengungkapkan, PP Muhammadiyah mengapresiasi dukungan masyarakat, penyelenggara pilkada, pasangan calon dan tim kampanye, media massa serta aparatur keamanan. "Atas terselenggaranya kampanye yang damai, aman, santun, beradab dan berkualitas," kata Haedar.

Kedua, PP Muhammadiyah juga mengimbau kepada warga negara yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak politiknya secara bertanggungjawab. Dengan mempertimbangkan, bersikap kritis, objektif dan rasional, menjaga ketertiban, serta menghormati perbedaan pilihan.

Selain itu, masyarakat bangsa Indonesia juga diingatkan agar senantiasa memelihara persatuan, menjauhi praktik politik transaksional, kampanye hitam dan perbuatan yang tidak bermoral lainnya. Ketiga, dia mengingatkan, penyelenggara pilkada menjamin proses dan kontestasi demokrasi agar benar-benar berkualitas dengan menjunjung tinggi objektivitas serta profesionalitas.

Kemudian, memegang teguh amanah, menegakkan aturan dengan konsisten, jujur, adil, transparan dan akuntabel. "Serta tidak memihak kepada salah satu kandidat dalam seluruh tahapan pendataan pemilih, pemungutan suara dan penghitungan hasil pemilihan," ujarnya.

Pesan yang keempat, PP Muhammadiyah menyerukan kepada semua pasangan calon kepala daerah dan para pendukungnya untuk bersikap jujur, bijaksana, satria dan berjiwa besar. Menerima apa pun hasil pilkada, serta siap menang dan siap kalah.

Haedar menegaskan, hendaknya semua pasangan calon menghindari tindak kekerasan, praktik politik uang, kecurangan dan penyalahgunaan fasilitas negara dalam bentuk apapun. Pesan yang kelima, PP Muhammadiyah juga meminta aparatur keamanan untuk melindungi, menjamin keamanan dan menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat. Khususnya warga negara yang akan menggunakan hak pilihnya.

"Aparatur keamanan hendaknya mengerahkan segenap kemampuan untuk menjaga netralitas negara dalam penyelenggaraan pilkada," ujarnya.

Keenam, kata dia, PP Muhammadiyah menghimbau kepada warga perserikatan untuk menggunakan hak pilihnya dengan memilih kandidat yang berakhlakul mulia, amanah, jujur dan bersih. Juga kompeten, dekat dengan rakyat dan peduli terhadap dakwah serta perjuangan umat Islam.

Haedar menambahkan, pesan yang ketujuh, seluruh warga masyarakat hendaknya menjaga kebersamaan dan kerukunan. Perbedaan pilihan politik tidak menjadi faktor keretakkan dan disintegrasi sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement