REPUBLIKA.CO.ID, Agus Merasa Terhormat Didoakan Imam Besar Makkah
JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono merasa mendapat kehormatan setelah diterima oleh ulama besar Makkah Syeh Ahmad bin Muhammad bin Alwi al-Maliki. Terlebih, al-Maliki merupakan ulama besar yang sangat dimuliakan.
"Saya juga mendapatkan kehormatan diterima oleh ulama besar yang sangat dimuliakan, Syeh Ahmad al-Maliki," kata Agus sepulang umrah di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (13/2).
Agus merasa terhormat karena Syeh Ahmad al-Maliki menerimanya dengan sangat baik serta memberikan doa dan restunya terkait pemcalonannya dii Pilgub DKI 2017. Itu dibuktikan dengan diberikannya nasihat-nasihat dan doa secara khusus agar Agus bisa berhasil memajukan umat Islam yang ada di Jakarta.
"Beliau secara khusus menerima kami dan dengan sangat baik mendoakan dan juga mendukung cita-cita saya dalam Pilgub DKI Jakarta ini. Utamanya, memberikan nasihat-nasihat, wejangan-wejangan dan doa secara khusus agar saya bisa berhasil memajukan umat Islam yang ada di Jakarta," kata Agus.
Selain melaksanakan umrah, Agus juga berkesempatan berkunjung ke kediaman ulama besar Makkah Habieb Ahmad bin Muhammad bin Alwi al-Maliki pada Ahad (12/2). Kedatangan putra sulung SBY tersebut di kediaman al-Maliki, disambut sangan antusias oleh sang habib beserta para santrinya.
Agus juga diberi wejangan an doa restu terkait keikutsertaannya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Sang habib menganjurkan Agus berlaku adil dan ikhlas jika dirinya terpilih kelak. Agus juga diingatkan agar menjalankan roda pemerintahan dengan berpegang teguh pada Ahlussunnah waljamaah.
"Kalau memang terpilih, ini kemuliaan, mahkota dari Allah, sehingga menjadi pemimpin di itu kota (Jakarta). Jadilah orang yang adil, ikhlas dan baik kepada umat. Berpegang teguh lah dengan Ahlus Sunnah Wal Jamsaah," kata sang Habib saat memberikan sambutan di kediamannya, Kota Makkah, Ahad (12/2).
Selain diberi wejangan, Agus juga dihadiahi kitab terkait sejarah keluarga al-Maliki. Kitab tersebut sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selain kitab, Agus juga diberi cenderamata berupa tasbih, cincin, dan serban Arab yang dipakaikan langsung oleh Sang Habib.