REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Badan SAR Nasional menyatakan belum menemukan satu korban kapal cepat (speedboat) karam di perairan Malaysia, 7 Februari 2017 yang dilaporkan selamat oleh Polisi Marine Negeri Sabah, Malaysia.
"Kami belum temukan korban bernama Joko Rahman yang dilaporkan selamat oleh Polis Marine Malaysia setelah dilakukan pencarian pada alamat yang disebutkan di Sei Nyamuk Pulau Sebatik," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto melalui pernyataan persnya, Selasa (14/2).
Ia telah berkoordinasi dengan perangkat kecamatan setempat memastikan keberadaan korban namun belum mendapatkan hasil verifikasi. Sehubungan dengan kondisi itu, maka tim pencari dari Basarnas, TNI, BPBD Nunukan, kepolisian dan organisasi kemasyarakatam lainnya tetap melanjutkan pencarian hingga hari ini (14/2).
Octavianto menegaskan pencarian akan dihentikan apabila satu korban dari total 15 penumpang ditemukan. Sesuai laporan yang diterima, tim pencari dari Malaysia terhadap korban kapal cepat telah menghentikan kegiatan sejak 12 Februari 2017.
"Khusus pencarian hari ketujuh (14/2) dihentikan sementara pada pukul 17.00 WITA setelah menyisir pesisir pantai timur Pulau Sebatik, tapal batas perairan RI-Malaysia di Karang Unarang, muara Nunukan, Tanjung Ahus, dan bagian utara Selat Makassar.