REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Rivalitas dua klub asal Kota Liverpool, Everton dan Liverpool, memang menjadi salah satu rivalitas paling panas di kancah sepakbola Inggris. Namun, guna membantu warga miskin di Liverpool Utara, kelompok supporter dari dua klub tersebut akhirnya memilih untuk bersatu. Dua kelompok supporter tersebut adalah Everton Supporters Trust (EST) dan Spirit of Shankly (SOS).
Dua kelompok supporter itu pun menggalang dana dan meluncurkan sebuah program bantuan berupa foodbank. Program ini bekerjasama dengan pengurus Masjid Abdullah Quilliam, yang merupakan masjid tertua di Inggris. Program tersebut diberi nama Fans Supporting Foodbank.
Program ini pun sejalan dengan misi pengurus Masjid Abdullah Quilliam untuk membantu masyarakat sekitar. Bahkan, donasi pertama dari program ini berasal dari jamaah dan pengurus Masjid Abdullah Quilliam, yang berlokasi di West Derby Road, Kensington. Setidaknya satu van penuh berisi makanan diberikan ke foodbank sebagai bentuk donasi.
''Semangat Abdullah Quillam saat mendirikan masjid ini pada 1899 adalah untuk melayani masyarakat. Ini bukan semata-mata untuk menjadi orang yang lebih baik, tapi memberikan inspirasi kepada orang lain untuk bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat. Ini tidak hanya untuk komunitas Muslim, tapi untuk semua orang. Dia ingin memastikan semua orang mendapatkan perlakuan yang sama, karena jika kita tidak bersaudara dalam Islam, maka kita bersaudara dalam kemanusiaan,'' kata salah satu pengurus Masjid Abdullah Quillam, Adam Kelwick, seperti dikutip Liverpool Echo, Selasa (14/2).
Perwakilan dari Komunitas Muslim Abdullah Quilliam, Mumin Khan, menyebut, pihaknya juga akan mengajak sejumlah pengurus masjid lain di Liverpool untuk ikut serta dalam program foodbank ini. Dukungan itu sangat penting guna membantu mengatasi kelaparan dan kemiskinan yang masih terjadi di sekitar Liverpool Utara. ''Sangat membanggakan buat kami bisa bergabung dalam program ini. Kami akan menghubungi masjid lain di Liverpool terkait keikutsertaan mereka di program ini. Ini soal persaudaraan dan kesamaan. Bersama, kami bisa mengentaskan kemiskinan di kota ini,'' kata dia.
Sementara perwakilan dari SOS, Ian Bryne, mengungkapkan, kemiskinan dan kelaparan tidak terkait dengan agama atau preferensi klub apapun. Ian pun berharap, kerjasama dengan komunitas Muslim di Liverpool bisa terus terjaga. ''Kelaparan tidak mengenal agama, kelaparan tidak mengenal klub favorit, kelaparan tidak mengenal apapun. Jadi kami ke sini dan menawarkan kata-kata baik untuk mereka. Kami percaya terhadap apa yang coba kami bangun di sini,'' kata Ian.
Sedangkan perwakilan dari EST, Robert Daniels, mengappresiasi donasi yang telah berhasil diberikan dari para jamaah Masjid Abdullah Quilliam. ''Mereka telah mendonasikan satu van penuh makanan, dan ini akan terus berjalan. Para pengurus Masjid benar-benar brilian,'' ujar dia.
Sebuah gedung bekas gudang tua di Liverpool Utara memang telah difungsikan sebagai gudang penyimpanan makanan dan sebagai foodbank. Setidaknya ada 170 relawan yang terlibat dalam program ini. Foodbank di Liverpool Utara ini pun telah membangun jaringan dengan foodbank yang berada di Liverpool bagian Selatan dan Liverpool bagian Tengah.