Jumat 17 Feb 2017 13:43 WIB

Tanah Longsor di Sukabumi Rusak Dua Jalan Desa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI — Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan longsor di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi ,Kamis (16/2) sore. Dampaknya, sebanyak dua titik jalan desa amblas dan rusak serta tiga unit rumah warga terancam longsor.

"Longsor yang amblas terjadi di dua titik berbeda di Parakansalak,’’ ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Suryana kepada wartawan Jumat (17/2).

Lokasi jalan amblas pertama di Kampung Pasir kuda RT 23 RW 08 Desa Sukakersa Kecamatan Parakansalak. Kejadian longsor ini, kata Yana, terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB ketika wilayah tersebut diguyur hujan deras. Saat ini sebagian jalan desa tersebut amblas dan warga harus berhati-hati saat melintas jalan tersebut.

Titik longsor lainnya yakni jalan desa di Kampung Pasir RT 01 RW 04 Desa Bojong Longok, Parakansalak. "Jalannya amblas cukup dalamakibat longsor,’’ kata dia. Bencana yang merusak jalan tersebut kata Yana, sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait lainnya. Terutama dalam upaya perbaikan jalan yang sangat dibutuhkan oleh warga.

Di sisi lain, bencana mengancam tiga unit rumah warga di Kampung Cijoglo RT 04 RW 06 Desa Sukatani, Parakansalak. Hal ini karena, pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB terjadi longsoran tanah akibat hujan deras. Yana menerangkan, ada tiga unit rumah warga yang terancam yang dihuni tiga kepala keluarga (KK) atau 10 jiwa. Selain itu satu unit masjid dan sarana mandi cuci kakus (MCK) umum juga terancam akibat bencana tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. "Tingginya intensitas hujan berpotensi menyebabkan longsor,’’ ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement