REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulan Bencana Daerah Jawa Barat menyatakan banjir di Kabupaten Cirebon, pada Rabu (15/2), menerjang enam kecamatan. Banjir merendam Kecamatan Pangenan, Astanajapura, Gebang, Lemah Abang, Susukan Lebak, dan Waled.
"Total berdasarkan laporan sementara bencana banjir di Kabupaten Cirebon, hingga Jumat pagi, sebanyak 2.575 jiwa mengungsi dan untuk data rumah warga terdampak masih dalam pendataan," kata Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Haryadi Wargadibrata, di Bandung, Jumat (17/6).
Haryadi menuturkan penyebab banjir di Kabupaten Cirebon disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi sehingga meluapnya Sungai Cimanis sehingga merendam permukiman warga dan jalan dengan ketianggian air 30 cm hingga 1,5 meter. BPBD Jawa Barat, menurut dia, telah melakukan berbagai upaya penanganan terkait banjir di Cirebon tersebut sepertI mendirikan posko penanaganan darurat bencana banjir, mengevakuasi warga ke tempat pengungsian sementara di masjid, sekolah, dan balai desa.
"Kemudian kami juga mendirikan dapur umum lapangan untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi," ujar dia.
Selain itu, lanjut Haryadi, BPBD Jawa Barat juga melakukan koordinasi dengan unsur desa, Kecamatan, TNI, Polri, dan potensi SAR/relawan untuk dilakukan pemantauan secara rutin dan mengantisipasi banjir susulan. Ia menuturkan kondisi terbaru dari banjir di Kabupaten Cirebon tersebut ialah air di sebagian besar wilayah sudah surut dan sebagian pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Adapun daerah yang masih terendam di dua kecamatan yakni di Kecamatan Pangenan dengan ketinggian air 20 hingga 30 cm dan Kecamatan Lemah Abang dengan ketinggian air 20 hingga 30 cm," kata dia.