REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia masih kesulitan menembus otoritas Malaysia terkait dengan kasus yang menjerat warga negara Indonesia (WNI) Siti Aisyah. Aisyah yang disebut ikut serta dalam pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri Kim Jong-Un, Presiden Korea Utara, masih harus menjalankan pemeriksaan.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo bukan tanpa informasi terkait dengan Aisyah. Dia menyebut bahwa telah mendapatkan infromasi dari berbagi pihak mengenai persoalan ini, dan tindak lanjut Pemerintah Indonesia.
"Kita ikuti terus perkembangannya," kata Jokowi saat ditanya terkait kasus Siti Aisyah di Istana Negara, Selasa (21/2).
Persoalan kasus yang menerpa Siti Aisyah memang cukup membingungkan. Sebab, banyak pihak yang menyebut bahwa Aisyah telah diperalat dan menjadi korban, bukan pelaku sebenarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menilai Siti Aisyah sebagai korban dari rekayasa atau penipuan terkait kasus pembunuhan saudara tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kalau dari informasi yang kita terima dan juga apa yang beredar di media, kalau dapat disingkatkan begini, apa yang terjadi di Kuala Lumpur itu korban dari korban, jadi Kim itu ya korban dari korban karena ini Aisyah korban juga, korban dari semacam rekayasa atau penipuan," kata Wapres di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/2).
Menurut JK, jika Siti Aisyah yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Serang, Banten, merupakan agen dari suatu negara, saat ini polisi maupun media tidak akan tahu keberadaannya.
"Kalau benar dia merupakan agen, saya kira sudah tidak ketahuan ke mana rimbanya, tapi kok dia pergi di hotel, tidur, bersembunyi, di kota itu sendiri, di dekat airport itu," ujarnya.
Siti Aisyah ditangkap kepolisian Malaysia pada 16 Februari 2017 di sebuah hotel dekat bandara atas dugaan terkait pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un, yang dilaporkan berada di Kuala Lumpur untuk urusan bisnis. Polisi menangkap Siti Aisyah berdasarkan diidentifikasi dari rekaman CCTV, video pengawas di bandara.