Kamis 23 Feb 2017 19:45 WIB

Abrasi Sungai Ancam Rumah Warga di Cirebon

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Abrasi
Foto: Antara
Abrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Abrasi sungai Cikanci di Desa Gemulunglebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon membuat sedikitnya delapan unit rumah warga di desa itu terancam ambruk.

Delapan unit rumah warga itu terletak di bibir sungai Cikanci. Akibat hujan deras yang turun pada Rabu (22) malam, bibir tebing Sungai Cikanci kebali mengalami longsor. ‘’Berarti sudah terjadi dua kali longsor di bibir tebing Sungai Cikanci. Longsor yang pertama terjadi pecan lalu,’’ ujar Kepala Desa Gemulunglebak, Junaedi, Kamis (23/2).

Akibat longsor tersebut, jarak antara rumah warga dengan bibir sungai Cikanci semakin dekat, yakni kurang dari satu meter. Longsor akibat abrasi sungai tersebut telah menyebabkan retakan tanah sehingga mengancam rumah-rumah tersebut.

 

Junaedi menyebutkan, ada delapan rumah warganya yang saat ini terancam longsor dan ambruk. Bahkan rumah milik salah seorang warga bernama Ibah, saat ini sudah retak-retak dan bisa mengalami longsor sewaktu-waktu. ‘’Saat ini Ibah dan keluarganya sudah diungsikan ke rumah keluarga mereka,’’ terang Junaedi.

 

Junaedi mengungkapkan, dalam waktu dekat ini kedelapan rumah tersebut akan segera direlokasi. Menurutnya, relokasi itu dimaksudkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. ‘’Relokasi akan menggunakan tanah milik desa,’’ tutur Junaedi.

 

Ia menambahkan, warga yang rumahnya dekat dengan bibir sungai juga sudah diperingatkan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, saat ini hujan deras masih sering mengguyur.

 

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa dalam waktu dekat sebanyak delapan rumah warga di Desa Gemulunglebak akan segera direlokasi. ‘’Ya sudah ada kesepakatan dengan pihak desa. Relokasi akan menggunakan tanah milik desa,’’ kata Eman.

 

Eman mengungkapkan, relokasi terhadap delapan rumah warga di Desa Gemulunglebak tersebut memang harus dilakukan. Pasalnya, kondisi kedelapan rumah warga tersebut sangat membahayakan untuk ditinggali karena bisa longsor sewaktu-waktu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement