REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Nuryati, bayi yang baru berusia sebulan 20 hari tewas di rumahnya Jalan Badarudin II RT 02, Kelurahan Susunan Baru, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandarlampung yang mengalami kebakaran diduga akibat korsleting listrik, Ahad (26/2). "Saat kejadian ada Intan kakak dari Nuryati sedang di rumah dan berusaha memadamkan api, tapi tidak bisa," kata Maya (36), tetangga korban.
Dia mengatakan, ketika kejadian Intan sedang mencuci baju di belakang rumah, lalu di dalam terlihat ada kepulan asap yang awalnya diduga dari luar ternyata berasal dari kamar adiknya. Pada saat melihat ke dalam kamar Nuryati telah banyak asap dan kasurnya terbakar karena tertimpa plafon.
"Kedua orang tua mereka Buang Sutono dan Wagiyati sedang ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari," katanya lagi.
Menurutnya, Intan awalnya sudah berusaha untuk memadamkan api yang membakar kasur menggunakan selimut basah, tapi tidak bisa hingga akhirnya berteriak keluar memanggil warga. "Melihat Intan menjerit minta tolong, suami saya Robi yang saat itu akan pergi keluar rumah langsung berlari menuju ke rumah pak Buang," kata dia pula.
Ketika datang, api yang berada di atas kasur sudah membesar dan warga pun berusaha memadamkannya dengan menyiram air berkali-kali. Ia mengungkapkan, Intan sempat pingsan sebanyak tiga kali sembari meminta agar api yang ada tempat tidur adiknya itu dipadamkan.
"Begitu api telah padam, tetangga melihat ada kaki bayi yang sudah hangus terbakar di dalam kamar dan saat itulah semua yang ada di tempat itu kaget sebab baru mengetahui ada anak perempuan pak Buang yang masih bayi," kata dia lagi.
Saat itu juga, warga langsung membawa bayi tersebut ke Rumah Sakit Umum dr H Abdul Moeloek (RSUDAM). Lalu tetangga lainnya menghubungi pak Buang dan istrinya yang masih berada di Pasar Tani Kemiling.
"Karena luka bakar yang cukup parah dialami Nuryati, akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam mendapatkan pertolongan medis di ruangan IGD RSUDAM," katanya.
Bayi bernama Nuryati tersebut merupakan anak keenam dari pasangan Buang Sutono (54) dan Wagiyati (39). Dia mengalami luka bakar cukup parah di bagian wajah dan kedua kakinya.