REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Banjir akibat tidak berfungsinya drainase atau saluran air melanda kawasan terminal baru Kota Sukabumi di Jalan Lingkar Selatan Senin (27/2) sore. Beruntung, banjir tersebut tidak berlangsung lama karena hanya berlangsung sekitar satu jam.
"Ketinggian banjir tadi sore sekitar 30 centimeter," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal KH Ahmad Sanusi Sukabumi, Yukky Rahmat Yusuf kepada wartawan.
Banjir tersebut cepat surut karena intensitas hujan mulai berkurang. Menurut Yukky, banjir yang melanda kawasan terminal ini sudah seringkali terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan deras. Penyebabnya lanjut dia akibat tidak berfungsinya saluran air atau drainase yang ada di sekitar terminal. Selain itu ungkap Yukky dipengaruhi pula oleh kontur tanah yang berada di daerah rendah.
Terlebih, kawasan tersebut termasuk lahan basah yang penyerapan airnya kurang maksimal. Permasalahan ini lanjut Yukky sudah dikoordinasikan dengan Pemprov Jawa Barat. Harapannya, saluran air yang tidak berfungsi tersebut bisa segera diperbaiki dan ke depan tidak ada lagi banjir.
Namun sebaliknya terang dia, jika tidak diperbaiki maka kejadian banjir dipastikan akan terus melanda Terminal Sukabumi. Meskipun dilanda banjir ungkap Yukky, aktvitas keluar dan masuk bus dari berbagai jurusan tidak menemui kendala. Hal ini dikarenakan kendaraan tersebut sudah terbiasa menghadapi kendala itu.
Salah seorang penumpang bus Handi (34 tahun) mengatakan, peristiwa banjir tersebut sempat membuatnya terkejut. "Beruntung ketinggian banjir tidak terlalu tinggi," kata dia. Sehingga ia masih bisa melintasi jalanan yang tergenang dengan banjir itu.