Rabu 01 Mar 2017 12:32 WIB

50 Ribu Pelajar Berdiri Sepanjang Jalan Menuju Istana Bogor

Rep: Santi Sopia/ Red: Nur Aini
Pelajar Kota Bogor siap menyambut kedatangan Raja Salman.
Foto: Santi sopia
Pelajar Kota Bogor siap menyambut kedatangan Raja Salman.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekitar 50 ribuan pelajar berdiri sepanjang jalan menuju Istana Bogor dengan membawa bendera Indonesia-Arab Saudi untuk menyambut kedatangan Raja Salman, Rabu (1/3). Raja Arab Saudi tersebut dijadwalkan mengunjungi Istana Bogor.

"Untuk siswa, silakan dibimbing agar tidak memenuhi badan jalan," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya melalui pengeras suara dari atas mobil.

Selain para siswa, penyambutan juga dilakukan pasukan di Istana Bogor. Upacara kenegaraan akan dimulai dari depan gerbang utama Istana Bogor, melibatkan Paspampres, pasukan tradisional, dan pasukan berkuda. Saat Raja tiba, akan disambut tari Saman dari Aceh.

Wali Kota Bogor, Bima Arya memeriksa kondisi terakhir sistem satu arah (SSA) dari titik Balaikota Bogor-Istana Bogor-Jalan Djuanda-Jalan Jalak Harupat-Jalan Otista-Jalan Pajajaran, menjelang kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. Mengenakan sepasang pakaian khas budaya Sunda, kampret hitam dengan totopong (ikat kepala), Bima didampingi jajaran Muspida lainnya berkeliling menggunakan mobil bak terbuka.

Bima mengatakan, pengecekan akhir dimulai pukul 11.20 WIB sebelum sterilisasi jalur sepenuhnya saat kedatangan tamu negara. Terlebih, saat dilakukan 21 kali dentuman meriam peluru hampa oleh pasukan TNI nantinya, kawasan Istana Bogor akan benar-benar steril.

Hingga pukul 12.00 Wib, belum ada tanda-tanda kedatangan rombongan Raja Arab di Bogor. Saat rombongan tiba, pintu tol exit Bogor ditutup dan dilakukan penyekatan sementara untuk kendaraan dari dan menuju Bogor.

Baca juga: Kesibukan Istana Bogor Hingga Siswa Diliburkan Sambut Raja Salman

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement