REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mencanangkan Hari Bermuhammadiyah dan meresmian Gedung KH Sudja’ RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (1/3). Pencanangan Hari Bermuhammadiyah ditandai dengan penyematan pin dan membuka empat buah pigura akrilik. Peresmian Gedung KH Sudja’ dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dengan penandatanganan prasasti.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Joko Mardiyanto mengatakan, dengan dicanangkan hari Bermuhammadiyah setiap tanggal 15, diharapkan pegawai RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menjadi sosok seorang Muhammadiyah yang sebenarnya. Yakni mencontoh apa yang menjadi kebiasaan dan perilaku Rasulullah.
"Harapannya dengan hari bermuhammadiyah berdampak pada pelayanan kesehatan. Kalau seluruh pegawai PKU Muhammadiyah, semakin jernih kolbunya, cerdas hati, dan spiritual, cerdas semuanya, Insya Allah akan melayani pasien dengan baik. Karena sebenarnya mencontoh apa yang menjadi kebiasaan dan perilaku Rasulullah di era sekarang tidak mudah," ujarnya.
Haedar mengatakan, semangat Hari Bermuhammadiyah itu diharapkan lewat Muhammadiyah dapat menghadirkan perubahan-perubahan berdasarkan semangat keagamaan Islam untuk menjadi agama yang berkemajuan. Seperti halnya pendiri Muhammadiyah KHA Dahlan dan inisiator aksi gerakan sosial Muhammadiyah pertama KH Sudja’ yang menampilkan Islam sebagai agama berkemajuan dan peradaban.
"KHA Dahlan menghadirkan irfaini yakni ibadah dan aqidah tidak untuk gaya-gayaan /atribut supaya orang lain tahu bahwa kita paling Islami, melainkan Islam itu mewujud dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat yang uswah hasanah," kata Haedar.
Dia mengatakan, KH Sudja’ adalah nama yang disepakati untuk diabadikan sebagai naama Gedung RS PKU Muhammadiyah yang baru diresmikan. Karena, KH Sudja yang membentuk Majelis PKO (red. Penolong Kesengsaraan Oemoem) hingga menjadi sebuat rumah sakit Islam pertama yang beridiri di tanah nusantara.
"Karena itu dengan didirikan gedung KH Sudja’ bagi PKU Muhammadiyah memberikan perluasan dan keleluasaan dalam memberikan pelayanan kesehatan umum. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang bersejarah tetapi lahan terbatas," ucap dia. Gedung KH Sudja’ didirikan di atas tanah seluas 800 meter dengan anggaran untuk pembelian tanah dan pembangunan gedung sekitar Rp 12 miliar.