REPUBLIKA.CO.ID, -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kembali menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah organisasi kewanitaan dalam rangka menggalakkan Gerakan Tanam (Gertam) cabai.
Kali ini penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Kepala BPTP Balitbangtan Sumatera Utara dengan sejumlah organisasi diantaranya PPI Provinsi Sumatra Utara, IWAPI Provinsi Sumatera Utara serta Dharma Wanita Balitbangtan. Penandatanganan dilakukan di Aula BPTP Balitbangtan Sumatra Utara, Rabu (1/3) kemarin.
Acara penandatangan MoU diawali paparan singkat tentang model pendampingan BPTP Balitbangtan Sumut terhadap KRPL di Provinsi Sumut, penyerahan simbolis bibit cabai dan bahan diseminasi teknologi pertanian. Terakhir acara penanaman cabai sekaligus peninjauan model pemanfaatan pekarangan strata sedang milik BPTP Balitbangtan Sumut.
Pada acara itu diserahkan masing-masing 1.500 bibit cabai ke organisasi wanita tersebut lengkap dengan informasi teknologi pendukungnya. "Komitmen Badan Litbang Pertanian untuk terus mempersiapkan kebutuhan bibit cabai akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017 dan distribusinya dilaksanakan melalui BPTP di masing-masing Provinsi," ujar Dr. Andriko Notosusanto, Kepala BPTP Balitbangtan Sumatera Utara.
Sebanyak 1 juta bibit cabai dan sayuran lain akan disediakan BPTP Sumut hingga bulan Agustus 2017. Bibit tersebut untuk mempermudah distribusi produksi pada 6 stasiun yaitu Medan, Deli Serdang, Toba Samosir, Mandailing Natal, Labuhan Batu dan Nias.
Sampai saat ini telah diproduksi 60.000 bibit cabai dan sudah didistribusikan ke PKK di Provinsi 500 bibit, Langkat 9.000 bibit, IWAPI 1.500 bibit, KPPI 1.500 bibit dan Ibu-ibu DW 500 bibit. Dalam perannya, BPTP juga melaksanakan pendampingan dan pelatihan pembibitan cabai sehingga bibit yang diserahkan ini berlanjut tumbuh dan dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan di rumah tangga.