REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid menilai, peristiwa Iwan Bopeng membuat masyarakat semakin waspada terhadap upaya-upaya untuk menghadirkan hukum yang tidak adil dan teror terhadap penyelenggara pilkada. Bahkan, arogansi dan teror tersebut dialamatkan kepada tentara.
''Saya kira ini menjadi bagian dari gunung es, yang memperlihatkan potensi untuk ketidaknetralan pihak aparat nampak sangat jelas. Iwan Bopeng penting dibawa ke peradilan terbuka, supaya apa yang dikatakan aparat maupun negara akan netral betul-betul terbukti,'' kata Hidayat, saat dihubungi, Kamis (2/3).
Oleh karena itu, aparat harus melakukan tindakan pencegahan, bukan malah dilindungi, bahkan memberikan berita hoax bahwa seolah-olah pihak yang salah sudah minta maaf, dan sudah menyelesaikan masalah dengan Pangdam Jaya. Dia meminta masalah ini menjadi perhatian serius bagi seluruh warga Jakarta untuk semakin mengawasi TPS di putaran kedua nanti.
Kasus ini, lanjut dia, adalah satu bukti dan fakta, dimana rakyat dengan seluruh kekuatannya, penting untuk menyelamatkan kedaulatan rakyat dan pilgub DKI dari kemungkinan tindakan sabotase maupun teror. ''Menurut saya, kasus Iwan Bopeng betul-betul jadi pelajaran pahit bagi warga Jakarta, agar mereka betul-betul berkonsolidasi, untuk menjaga setiap TPS dan penghitungan suara dari teror dan ancaman,'' jelasnya.