REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan semakin dekat pelaksanaan Asian Games 2018, Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Jakarta-Palembang (INASGOC) menambah kerja sama sponsorship untuk mendukung pesta olahraga bangsa Asia tersebut. INASGOC akan menggandeng perusahaan apparel olahraga asal Cina, 361° sebagai sponsor resmi untuk seragam, sepatu, dan asesoris seluruh panitia pelaksana, delegasi teknis, volunter, dan tenaga pelaksana lapangan serta kompetisi Asian Games 2018.
Brand 361° yang merupakan mitra dari Dewan Olimpiade Asia (OCA) terlibat sebagai sponsor resmi ajang multi event ternama di benua Asia sejak pelaksanaan Asian GAmes 2010 di Guangzhou, Universiade 2011 Shenzhen, Asian Beach Games 2012 Haiyang, Youth Olympic Games 2014 Nanjing, dan terakhir di Asian Games 2014 Incheon, Korsel.
"Kerja sama dengan perusahaan apparel asal Cina, 361° selain meneruskan tradisi karena mereka merupakan mitra yang sudah lama berpartner dengan OCA, juga menunjukkan perhatian mereka yang besar terhadap Asian Games 2018 yang untuk kali pertama berlangsung di dua kota. Jadi dari sisi marketing, Asian Games 2018 ini sangat luas jangkauannya dan ditambah jumlah penduduk yang besar di Indonesia," jelas Presiden INASGOC, Erick Thohir di Jakarta.
Perusahaan 361° merupakan mitra kedua yang sudah menjalin kerja sama dengan INASGOC. Sebelumnya, SsangYong Information & Communication Corporation (SICC), perusahaan informasi teknologi asal Korea Selatan yang berpengalaman menangani informasi terintegrasi kegiatan multi event olahraga sudah mengikat kerjasama berupa Master of Agreement pada 16 November 2016.
Untuk mendukung pendanaan Asian GAmes 2018, INASGOC memang tidak hanya tergantung pada anggaran pemerintah. Kerjasama dengan pihak sponsor menjadi kewajiban yang harus dilakukan INASGOC agar penyelenggaraan Asian GAmes 2018 bisa berjalan lancar.
"INASGOC diberi wewenang untuk mencari sponsor sendiri, namun tetap harus berkoordinasi dan melaporkan ke OCA karena bisa saja ada mitra OCA, seperti 361° atau SsangYong yang sudah lama jadi partner OCA, atau perusahaan lain yang belum menjadi partner sehingga tidak berbenturan," kata Erick.
Baca juga: INASGOC Ingin Efisiensi Penggunaan Dana