REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, namanya pasti akan disebut-sebut dalam kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) yang saat ini sedang hangat dibicarakan. Namun demikian, ia menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar.
"Nama saya pasti muncul. Kan saya waktu itu jadi pimpinan komisi toh," katanya saat ditemui di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (7/3). Ia juga mengaku sudah dipanggil dan hadir untuk memberikan keterangan mengenai kasus tersebut di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
Menurut Ganjar, saat ini banyak informasi yang mengabarkan, ia telah menerima uang dengan jumlah tertentu dalam kasus KTP-el. Bahkan jumlah uang yang diisukan diterima olehnya cukup besar.
Namun hal tersebut tidak betul. "Tapi ya tidak apa-apa, biarkan saja mereka menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan," ujar Ganjar. Di sisi lain, ia meminta kasus tersebut segera dibongkar setuntas-tuntasnya agar orang-orang yang terlibat di dalamnya bisa diketahui oleh publik.
Ganjar sendiri mengaku sama sekali tidak khawatir dengan keberlanjutan kasus tersebut. Pasalnya pria nomer satu di Jateng itu sama sekali tidak merasa memiliki keterkaitan dengan kasus yang telah merugikan negara dalam jumlah besar.
Ia pun membantah telah menerima sejumlah uang dari kasus tersebut. Apalagi sampai bertemu dan berdiskusi dengan pimpinan dewan untuk membahas proses bagi-bagi uang haram dari KTP-el.
Baca Juga: KPK: Dakwaan Kasus KTP-el akan Ungkap Peran Orang Besar.
"Saya tidak pernah diajak ketemu dengan pimpinan (DPRD) soal uang itu. Kalau ketemu juga paling hanya bahas soal proses saja. Bagaimana anggarannya dan bagaimana proses pelaksanaannya," ujar Ganjar.