REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Dinding gudang, dermaga dan bekas arena skating di Brisbane, Australia, menjadi lebih "hidup" dengan lukisan potret berwarna-warni karya para seniman jalanan.
Dalam Brisbane Street Arts Festival yang berlangsung dua pekan, lebih dari 22 mural ukuran besar dicat di berbagai tempat di seluruh kota oleh seniman lokal dan internasional. "Ada respons positif dari masyarakat tahun ini. Karena ini tahun kedua, kami memiliki lokasi utama lebih besar dan lebih banyak," kata koordinator festival Lincoln Savage.
"Tujuan yang ingin kami capai saat memulai festival ini adalah memberikan lebih banyak energi dan karakter bagi kota ini. Kami senang berkontribusi untuk kota ini," jelasnya.
Savage mengatakan karya mural terbesar tahun ini berada di lokasi di South Brisbane.
"Dalam hal ukuran, karya berjudul MiMi di Fish Lane di sebuah dinding di Wandering Cooks terbilang besar," jelasnya.
Karya itu membentang lebih dari 10 meter panjangnya dan berada di belakang sebuah gudang tua, memberikan kontras pada bangunan apartemen baru yang banyak muncul di daerah itu.
Bagi Savage, karya berupa potret besar di pusat kota CBD yang berdampak paling besar.
"Potret Claire Foxton pada dinding Telstra Exchange Building di jalan Elizabeth Street ke arah Alethea Beetson dari Museum Queensland dan Digi Youth Arts adalah yang terpenting," katanya.
"Karya ini menonjolkan kerja Alethea dengan anak-anak pribumi melalui seni - dan hasilnya luar biasa," katanya.
Memperkaya pemandangan kota
Tahun ini nama kegiatan diubah menjadi Arts Festival Brisbane Street Arts Festival, menambahkan huruf 's' pada kata 'art' guna memastikan penampilan dan patung juga termasuk dalam kegiatan. Namun komponen seni jalanan tetap mendapat perhatian utama.
Karya mural dapat ditemukan di daerah Newmarket, West End dan meluas hingga ke Sunshine Coast.
"Direktur festival lainnya mengatakan festival ini 'menyangkut memperkaya pemandangan kota', dan saya setuju dengan itu," kata Savage.
Selama dua minggu festival, pengunjung didorong melihat karya-karya yang dilukis, dicat dan diperhalus. Sebuah karya Sor2 pada jalan bawah tanah di Brisbane Selatan dan mural besar Drapl di sisi bekas arena Red Hill, keduanya dibuat langsung di depan penonton.
"Acara ini memberi kesempatan bagi warga untuk berbicara langsung dengan seniman dan menyaksikan proses artistik. Proses ini penting," kata Savage.
"Umumnya mereka yang tidak memiliki latar-belakang seni mungkin tidak selalu memahami bagaimana prosesnya dan bagaimana mereka merespons ruang dan lingkungannya," katanya.
Tim festival kini sudah mulai merencanakan acara untuk tahun depan yang rencananya digelar paruh pertama 2018.
Diterbitkan Pukul 14:20 AEST 7 Maret 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.