Selasa 14 Mar 2017 09:49 WIB

Awal Tahun, Kerugian Bencana di Sukabumi Capai Rp 7,2 Miliar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meninjau jembatan yang ambruk di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meninjau jembatan yang ambruk di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah kerugian akibat bencana di Kabupaten Sukabumi di sepanjang 2017 cukup besar. Dalam kurun waktu dua bulan, besaran kerugian akibat bencana mencapai kisaran Rp 7,2 miliar.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada Januari jumlah kerugian akibat bencana mencapai sebesar Rp 4,5 miliar. Sementara pada Februari mencapai Rp 2,7 miliar.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Suryana mengatakan, besaran kerugian tersebut didasarkan hasil pendataan petugas di lapangan.

"Jumlah kerugian terbesar misalnya berasal dari kerusakan sarana umum seperti jembatan, sarana irigasi, dan sekolah," terang dia Selasa (14/3).

Menurut Yana, kerusakan yang terjadi pada sarana umum sebagian besar terjadi pada Januari. Sehingga besaran kerugian pada bulan tersebut jauh lebih besar dibandingkan pada Februari.

Yana menerangkan, pada Januari tercatat sebanyak 38 kejadian bencana yang mayoritas peristiwa longsor. Pada Februari jumlahnya meningkat menjadi 47 kejadian bencana yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Ditambahkan Yana, pada Maret ini kasus bencana sudah mencapai sekitar 20 kejadian. Namun, jumlah bencana tersebut diperkirakan akan bertambah hingga akhir bulan.

Masyarakat lanjut Yana diminta tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Meskipun intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir berkurang dibandingkan sebelumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement