Selasa 14 Mar 2017 16:05 WIB

Rentetan Gempa Bumi di Wilayah Indonesia Hari Ini

Ilustrasi Gempa Bumi
Foto: Antara
Ilustrasi Gempa Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Selasa (14/3) sejumlah daerah di Indonesia diguncang gempa. Di Sukabumi misalnya, sejumlah warga Kota/Kabupaten Sukabumi Selasa pagi. Guncangan gempa tersebut menyebabkan sebagian warga terkejut dan sebagian keluar rumah.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tersebut terjadi pukul 09.51 WIB. Gempa yang berkekuatan 4,9 pada skala richter (SR) tersebut berada di lokasi 7.59 LS 106.69 BT. Gempa itu berpusat di 68 kilometer Selatan Palabuhanratu dan kedalaman 29 kilometer.

"Warga merasakan gempa sebentar," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami. Ia mengatakan gempa berlangsung hanya beberapa detik. Zulkarnain menuturkan, hingga kini belum Ada laporan kerusakan akibat gempa. Meskipun demikian petugas tetap memantau dampak gempa di lapangan.Ditambahkan Zulkarnain, pihaknya belum bisa memastikan hubungan guncangan gempa di Sukabumi dengan Aceh. Pasalnya, pada saat bersamaan gempa juga terjadi di Aceh dengan kekuatan 5,9 SR.

Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi mengatakan, getaran gempa tersebut dirasakan warga di beberapa daerah di Kabupaten Sukabumi baik yang berada di wilayah selatan maupun utara. Namun, hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan. "Gempa bumi tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami," kata.

Ia mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah pesisir agar tidak panik dengan adanya gempa tersebut, tapi harus tetap waspada karena bisa saja gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar kembali terjadi. "Kami sudah berkoordinasi dengan relawan dan petugas penanggulangan bencana di setiap kecamatan untuk melakukan pendataan, khawatir pascagempa itu ada rumah warga atau fasilitas umum lainnya yang rusak," tutur dia.

Sementara, Sulaeman salah seorang warga di utara Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Cidahu mengatakan getaran gempa bumi tersebut ia rasakan cukup kencang dan sempat membuat panik. "Saat kejadian saya sedang berada di dalam rumah bersama keluarga, tiba-tiba rumah saya bergetar dan lampu gantung bergoyang. Sadar ada gempa kami langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri," katanya.

Gempa juga dirasakan di wilayah Kota Sukabumi seperti yang dikatakan warga Kecamatan Citamiang Opi Novianti. Walaupun durasi getarannya tidak begitu lama tetapi ia dan tetangganya panik serta langsung berhamburan keluar rumah. "Getarannya cukup kencang tetapi sebentar namun tetap saja membuat panik warga," katanya.

Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan lemah dirasakan di daerah Cicurug II SIG-BMKG (III-IV MMI), Pelabuhan Ratu II SIG-BMKG (III-IV MMI), Pabuaran-Bogor I SIG-BMKG (II-III MMI). "Terkait dengan peristiwa gempa bumi Pelabuhan Ratu yang hari ini terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 10.20 WIB, belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," ujar Kepala Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Joko Siswanto, Selasa (14/3).

Dia mengimbau, masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. "Khusus masyarakat di daerah pesisir Selatan Jawa diimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," kata dia.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan  gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia dan terjadi deformasi batuan hingga memicu terjadinya gempa bumi.

Gempa juga menyapa wilayah paling barat Indonesia, Sabang dan sekitarnya. wilayah itu diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR), Selasa (14/3) pagi. Badan Meteriologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh merilis, gempa 5,9 Skala Richter tepatnya terjadi pukul 09;51:15 WIB pada ke dalaman 10 kilometer (353) Barat laut Kota Sabang, Aceh.

Informasi dari BMKG, guncangan gempa berkekuatan 5,9 SR tersebut lokasinya, 6.01 Lintang Utara (LU), 92.16 Barat Timut (BT) tepatnya pada kedalaman 10 kilometer barat laut dan dirasakan sampai ke Meulaboh (Aceh Barat), Kota Sabang dan sekitarnya.

Salah satu warga Sabang Heri mengakui, tidak merasakan adanya guncangan gempa pada pagi tersebut dan ia bersama teman-temannya terlihat santai menikmati sajian kopi di salah satu warung kopi di Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Bergeser ke wilayah timur Indonesia, gempa terjadi di Gorontalo pada Selasa siang sekitar pukul 12.55 WIB. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo Hasan Arif Efendi mengatakan gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) terjadi di lokasi 121.13 derajat bujur timur dan 0.68 derajat lintang utara dengan kedalaman 66 kilometer.

Pusat gempa atau episenter berada di darat, sekitar 47 kilometer barat laut Kecamatan Popayato, Provinsi Gorontalo, atau 37 kilometer timur laut Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, dan pihaknya sementara menunggu laporan dari warga bila ada kerusakan terutama wilayah Kabupaten Pohuwato.

Sebelumnya BMKG Gorontalo menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi. Prakirawan BMKG Fathuri mengatakan besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.

"Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujar Fathuri.

Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah lempeng Pasifik. Sementara lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement