REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polres Metro Bekasi Kota mengamankan 14 orang dari kelompok Ambon, menyusul bentrokan antara ormas dan kelompok pemuda pada Selasa (14/3) pukul 02.30 WIB. Belasan orang tersebut diamankan dari Perumahan Tityan Indah, Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi.
Puluhan orang dari ormas menggeruduk markas kelompok pemuda di Perumahan Tityan Indah, Kelurahan Kalibaru, pada Selasa (14/3) siang. Aksi ini merupakan buntut tewasnya salah satu anggota sebuah ormas, bernama M.Shofiudin, yang diduga dianiaya oleh kelompok pemuda pimpinan Jhon Key pada Selasa (14/3) dini hari di Pasar Seroja, Bekasi Utara.
Aksi balasan tersebut dapat diredam oleh pihak kepolisian. Massa dari kedua belah pihak sudah bergerak membubarkan diri. Pimpinan dari kelompok ormas Betawi juga telah sepakat menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan bentrokan tersebut.
Sementara, anggota kepolisian langsung menggerebek markas kelompok pemuda di Perum Tityan Indah dan mengamankan belasan orang untuk meredam aksi bentrokan susulan antara kedua ormas. Mereka dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani pemeriksaan dengan status saksi.
"Kami sudah panggil saksi-saksi dari kelompok ormas dan pemuda untuk diperiksa. Saksi yang sudah diambil oleh Polres Metro Bekasi Kota ada 14 orang, sekarang sedang menjalani pemeriksaan," ujar Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, kepada Republika.co.id, Selasa (14/3).
Erna menambahkan, polisi masih menyelidiki identitas pelaku yang sebenarnya telah menyebabkan tewasnya anggota ormas, M.Shofiudin. Menurut Erna, pelaku mengenakan penutup kepala dan langsung kabur usai kejadian. Polisi juga sedang memeriksa rekan-rekan korban yang mengajaknya nongkrong di wilayah Seroja, pada pukul 02.30 WIB tadi.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti pedang, tombak, dan anak mata tombak dari hasil penggeledahan markas kelompok pemuda di Perum Tityan Indah, Kalibaru, Kecamatan Medansatria. Tidak ada perlawanan serius dari diamankan anggota kelompok tersebut.
"Tidak ada bentrokan karena tadi sudah diantisipasi oleh polisi," ujar Erna.
Ikuti Whatsapp Channel Republika