REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden Joko Widodo menawarkan bantuan dokter kepresidenan kepada anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi yang kini terbaring karena dalam beberapa hari terakhir ini kondisi kesehatannya menurun.
Salah satu dokter RS Lavalette yang menangani KH Hasyim Muzadi, dr Hariadi Moeljosoedirjdo mengatakan sebanyak empat dokter juga datang bersama rombongan presiden.
"Beliau menawarkan bantuan, termasuk peralatan medis. Peralatan apa saja yang dibutuhkan mereka siap," katanya kepada wartawan usai kunjungan Presiden Joko Widodo di kediaman KH Hasyim Muzadi di Malang, Jawa Timur, Rabu (15/3).
Ia menjelaskan kondisi anggota Watimpres saat ini sudah mulai membaik, hanya perlu perbaiki kondisi tubuh yang menurun dan batuk serta sesak.
"Kalau batuk beliau sulit mengeluarkan riak (dahak), sehingga harus dikasih selang dan infus serta oksigen. Memang perawatan ini bisa di rumah," ujarnya.
Hariadi mengatakan kondisi bagian tubuh KH Hasyim lainnya semua normal, seperti jantung, nadi dan lainnya terlihat bagus.
"Karena beliau sepuh jadi daya tahan tubuhnya turun. Ini masih mau diskusi sama dokter lainnya nanti," ucapnya.
Sementara itu, putra sulung KH Hasyim Muzadi, Abdul Hakim menceritakan sedikit tentang pertemuan Presiden Jokowi saat mengunjungi ayahnya.
"Bapak tadi lagi sare (tidur) jadi Pak Jokowi gak sempat komunikasi, tapi bapak tahu kalau dijenguk presiden. Sempat buka mata sebentar," tuturnya.
Meski Jokowi tak sempat mengobrol banyak dengan Hasyim Muzadi, Abdul Hakim sangat berterima kasih atas kepedulian presiden. Ia berharap kedatangan Jokowi bisa menambah semangat KH Hasyim Muzadi agar lekas sembuh.
"Seorang presiden mau kunjungi orang tua, terima kasih dan kami sangat bersyukur. Semoga ini jadi obat tambahan untuk kesembuhan bapak," harapnya.
Selama ini, Hasyim masih dirawat jalan di kediamannya di Jalan Jengger Ayam (berdampingan dengan Ponpes Al Hikam yang didirikannya). Setiap hari ada dokter dari RS Lavalette yang mengontrol kondisi mantan Ketua Umum PBNU itu.
"Beliau sendiri yang ingin dirawat di rumah biar lebih dekat sama santri maupun keluarga," ujarnya.