Rabu 15 Mar 2017 19:00 WIB

Tips Tangkal Berita Hoax dari Aher

Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau biasa disapa Aher memberikan sejumlah tips untuk menangkal berita bohong (hoax) di sosial media. Ia menyampaikannya pada seminar yang bertajuk Demokrasi Digital, Peluang Sekaligus Masalah Memerangi Hoax Memanfaatkan Potensi Positif Sosial Media di Bandung, Rabu (15/3).

"Pertama ialah kita harus mengedukasi anak muda bahwa berita yang didengar itu, dilihat dan dibaca itu harus jelas sumbernya jangan langsung percaya," kata Ahmad Heryawan.

Dalam seminar yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat tersebut, ia menuturkan tips lainnya untuk menangkal berita hoax ialah pihak terkait seperti persatuan atau asosiasi wartawan bisa membuat laman khusus untuk memverifikasi setiap berita hoax yang beredar di masyarakat.

"Kemudian tips lainnya, awalnya klarifikasi itu cover both side tapi sekarang harus cover all side. Jadi tidak hanya ke satu atau dua pihak tapi ke banyak pihak," kata dia.

Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengaku bahwa dirinya sering menjadi sasaran atau korban perudungan akibat berita hoax yang ada di media sosial. "Sering lah di-bully mah, seperti kasus terakhir itu tentang kabar Palaguna (pembangunan Gedung Bekas Palaguna). Padahal itu urusannya sudah urusan PD Jawi dan perizinan di Wali Kota (Bandung)," kata Aher.

Pada kesempatan tersebut Aher, pengurus PWI Jawa Barat, akademisi dan sejumlah komponen masyarakat lainnya mendeklarasikan kesepakatan untuk memerangi hoax.

"Dan kami atas nama unsur masyarakat dan pers Jawa Barat menyatakan menolak semua bentuk hoax. Kami juga mengutuk pihak-pihak yang dengan sengaja membuat dan menyebarkan hoax sehingga memicu keresahan masyarakat dan membuat gejolak situasi sosial-politik di tingkat daerah maupun pusat," kata Aher saat membacakan deklarasi anti-hoax.

Dalam deklarasi tersebut masyarakat diimbau agar terlibat aktif dalam upaya untuk mengendalikan hoax dalam rangka menjaga suasana yang aman, damai dan tenteram. "Sehingga semua pihak dapat menjalankan aktivitas dan peranan masing-masing dengan tenang," kata dia.

Ia menilai berita hoax semakin hari kian merajalela yang berdampak pada kekacauan sosial dan hal ini tidak terlepas dari dampak globalisasi dan kemajuan teknologi. "Tentunya kita tidak boleh mencacai maki globalisasi. Urusannya adalah mengendalikan globalisasi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement