REPUBLIKA.CO.ID, BAIDOA -- Saat ini bencana kelaparan menimpa Somalia akibat kekeringan parah. Kekeringan yang dialami Somalia dinilai sama seperti pada 2011 lalu.
Senior Manager Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bambang Triyono mengatakan, orang-orang di Somalia kurus-kurus. Anak-anak di tenda pengungsian ada yang dan ada yang buncit. "Namun kebanyakan mereka tak ada yang sehat. Mereka batuk, pilek, dan rambut berwarna merah tanda kurang gizi," kata Bambang, Kamis, (16/3).
Bayi-bayi di Somalia yang terkena kasus Acute Water Deases yakni penyakit disentri, diare, dan kolera, termasuk bayi malnutrisi kondisinya kurus kering. Banyak bayi sudah masuk ke rumah sakit.
Tanah, terang Bambang, juga sangat tandus dan kering, berdebu, berpasir. Pohon-pohon hanya menyisakan ranting bahkan pohon retak-retak di sebagian tempat.
Menurut Wakil Gubernur Bay Region Omar Mohammed Ali, tumbuh-tumbuhan dan ternak-ternak mati akibat kekeringan parah. Kejadian seperti itu terjadi di desa-desa yang jauh dari kota.