REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan belasungkawa atas meninggalnya mantan Ketua Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Hasyim Muzadi, Kamis (16/3), pagi. Aher mengaku sangat kehilangan sosok ulama dan panutan.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan, Kiai Hasyim. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Barat, kita kehilangan ulama besar yang sehari-hari tinggal di Jawa Barat, tepatnya di Pesantren Al Hikam, Depok," katanya seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (16/3).
Menurutnya, bukan hanya para santri yang mondok, khususnya para hafidzin di pesantren itu yang berduka. Masyarakat Indonesia yang kerap memperoleh berbagai ilmu dan pencerahan selama beliau hidup juga merasakan duka.
Aher menilai eksistensi dan kontribusi pemikiran Kiai Hasyim juga bukan hanya untuk organisasi Nahdlatul Ulama. Tapi juga seluruh Muslim, bahkan non-Muslim yang ada di Indonesia merasakan nilai Islam yang sesungguhnya dari beliau.
"Lebih jauh dari itu, berkat peran dan jasanya selama ini, seluruh umat Muslim bahkan non-Muslim disemaikan arti Islam rahmatan lil'alamin," ujarnya.
Aher mengingat saat mengunjungi pesantrennya dan kediamannya di Kukusan Beji, Depok, Jawa Barat tahun 2013, lalu. Saat itu, beliau menekankan pentingnya kemajuan dan pembangunan berlandaskan nilai moral.
Bahwa pembangunan, kata dia, selain memberikan nilai kesejahteraan kepada masyarakat, juga membangkitkan sisi reliji warganya. Oleh karena itu, berita duka ini terasa mendalam bagi Aher sebagai pribadi dan gubernur.
Terakhir, Aher mendoakan kesabaran dan ketegaran seluruh keluarga Kiai Hasyim. Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar senantiasa mengamalkan kebaikan yang sudah dicontohkan semasa hidupnya.