REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berjanji akan menindak tegas para penyala suar (flare) di setiap pelaksanaan laga di seluruh stadion di Indonesia, termasuk di pertandingan persahabatan Indonesia menghadapi Myanmar pada Selasa (21/3).
Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI Hanif Thamrin mengatakan kepada Antara di Jakarta, Jumat, nantinya pemeriksaan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, lokasi pelaksanaan laga Indonesia versus Myanmar, dibuat berlapis.
"Kami pun memposisikan personel Polisi Militer (PM) di beberapa sudut stadion. Penonton yang tampak menyalakan flare akan ditangkap," ujar Hanif, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara pertandingan Indonesia melawan Myanmar.
Dia melanjutkan, langkah tegas itu diambil karena PSSI sudah didenda lebih dari 60.000 dolar AS atau sekitar Rp 780 juta oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) karena suar di semifinal dan final Piala Presiden 2017.
AFC melalui Kepala Komite Disiplin James Kitiching, kata Hanif, mengingatkan PSSI bahwa jika sekali lagi tampak flare di pertandingan Indonesia, hukumannya adalah pertandingan tanpa penonton untuk timnas selain peningkatan denda menjadi sekitar 120 ribu dolar AS.
"Kami meminta semua pihak agar menegah masuknya flare ke dalam stadion. Kalau penonton atau pewarta melihat oknum-oknum penyala suar bisa mendokumentasikannya dan melaporkan ke PSSI," tutur Hanif.
Adapun laga Indonesia melawan Myanmar diselenggarakan pada Selasa (21/3) di Stadion Pakansari, Bogor pada pukul 16.00 WIB. Dalam pertandingan tersebut, timnas Indonesia yang dilatih Luis Milla membawa 26 pemain hasil tiga kali seleksi yang diadakan pada akhir Februari-Maret 2017.