Sabtu 18 Mar 2017 10:39 WIB

Krikk...krikk...Ditanya Merkel Soal Salaman, Trump Diam Saja

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Reiny Dwinanda
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Donald Trump saat menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan. Terlihat bahasa tubuh keduanya sedikit canggung dalam konferensi pers tersebut
Foto: Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Donald Trump saat menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan. Terlihat bahasa tubuh keduanya sedikit canggung dalam konferensi pers tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pertemuannya, pemimpin Amerika Serikat dan Jerman di Gedung Putih terekam kamera menunjukkan sejumlah gestur canggung. Pertemuan Donald Trump dan Angela Merkel pada Jumat (17/3) adalah yang pertama setelah keduanya sempat mengkritik satu sama lain.

Pakar bahasa tubuh, Profesor Geoffrey Beattie dari Edge Hill University menyadari benar keduanya tampak canggung satu sama lain. Beberapa gerakan bahkan terlihat jelas di depan kamera. "Aspek paling signifikan adalah mereka berdua kurang berinteraksi," kata Beattie.

Trump dan Merkel sejatinya adalah tokoh utama dalam pertemuan bilateral tersebut. Namun, mereka tidak menunjukkan keterikatan satu sama lain. Saat duduk bersama di depan awak media di ruang Oval, Beattie memerhatikan Trump menunjukkan gestur seperti menara gereja, tangannya berpegangan dan badannya lurus menghadap depan.

Berdasarkan analisis Beattie, gestur seperti itu biasanya menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Postur tubuhnya menantang kamera yang lurus mengarah padanya. "Baginya itu yang paling penting, bahkan lebih penting bagi keberadaan Merkel," kata Beattie dilansir BBC.

Bahasa tubuh yang ditunjukkan Merkel malah menegaskan aura Trump. Ia duduk condong ke arah Trump, meski badannya juga menghadap depan. Ini menunjukkan ia siap dengan segala sinyal dari arah Trump. Tak tampak ada kontak mata di antara keduanya.

Pada satu titik, Merkel mencoba mencairkan 'jarak' mereka dengan menanyakan apakah Trump ingin berjabat tangan. Kala itu, awak media meminta mereka berpose salaman. Merkel bertanya sambil menoleh pada Trump. Kanselir Jerman itu tampak menunggu jawaban Trump. Namun, Trump tidak menoleh sedikit pun dan tetap pada gestur menara gerejanya.

Menyadari tawarannya tak digubris, Merkel hanya bisa tersenyum kecut dan canggung. "Oh okay," kira-kira mungkin begitu ekspresi wajahnya setelah dicuekin Trump. Demikian prediksi Beattie.

Dilansir Reuters, kedua pemimpin ini memang punya pandangan berbeda soal perdagangan, Rusia, dan imigrasi. Persoalan tersebut disinyalir menjadi salah satu penyebab momen-momen tidak nyaman keduanya.

Merkel sebenarnya sudah bersikap sesantai mungkin, meski bahasa tubuhnya tidak menunjukkan kenyamanan. Keduanya masih terlihat akrab saat Trump menerima Merkel tiba di Gedung Putih. Keduanya sempat berjabat tangan dan Trump memegang punggung Merkel.

Keduanya baru berjabat tangan lagi di akhir konferensi pers bersama di East Room. Sisa pertemuan berjalan layaknya pertemuan birokrat. Ada saat mereka memuji satu sama lain untuk tetap menjaga hubungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement