REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Air dua danau di objek wisata Kelimutu di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, berubah warna secara bertahap sejak awal 2017.
Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Kelimutu Benediktus Rio Wibawanto ketika dihubungi Antara dari Kupang, Ahad (19/3), membenarkan terkait dengan feneomena perubahan warna air Danau Kelimutu.
"Perubahan warna air Danau Kelimutu mulai berlangsung awal tahun 2017. Perubahan warna terjadi secara bertahap hingga berlangsung saat ini," katanya.
Ria mengatakan perubahan air Danau Kelimutu terjadi pada Danau Tiwu Ata Polo dari sebelumnya warna hijau muda menjadi hijau lumut.
Perubahan yang sama juga terjadi pada air Danau Tiwu Ko Wai Noo Muri yang berubah warna dari sebelumnya putih telur asin menjadi biru tua.
Ia menjelaskan perubahan warna air Danau Tiwu Ata Polo terjadi sejak 9 Maret 2017 dan berlangsung hingga saat ini. "Perubahan warna air Danau Kelimutu mulai berlangsung awal tahun 2017 terjadi pada Danau Tiwu Ko Wai Noo Muri dan perubahan warna ini terus melebar ke Danau Tiwu Ata Polo. Perubahan yang terjadi pada dua danau ini berlangsung sampai saat ini," ujar Rio.
Dia mengatakan perubahan warna air Danau Kelimutu diduga disebabkan tingginya curah hujan di Pegunungan Kelimutu pada 2017. Curah hujan itu menyebabkan komposisi mineral vulkanik berubah hingga memengaruhi warna air.
Dia mengatakan perubahan air akibat tingkat keasaman tinggi. Halitu disebabkan curah hujan yang meningkat melanda wilayah Kepulauan Flores.
Dia menjelaskan perubahan air Danau Kelimutu menjadi daya tarik wisatawan. Jumlah pengunjung semakin meningkat ke objek wisata Kelimutu. "Perubahan warna Danau Kelimutu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Setiap hari banyak wisatawan yang berkunjung ke Pegunungan Kelimutu untuk melihat secara langsung peristiwa alam ini," kata Rio.