Senin 20 Mar 2017 12:59 WIB

Damkar Depok Butuh Mobil Tangga

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Damkar Depok memadamkan api (ilustrasi)
Petugas Damkar Depok memadamkan api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Yayan Arianto mengaku kini pihaknya tengah gencar mengusahakan adanya mobil tangga di tahun 2018 mendatang. Kebutuhan itu penting diwujudkan seiring dengan pertumbuhan bangunan tinggi di Kota Depok.

Yayan menyebut, sekitar Rp 30 miliar anggaran diajukan untuk kebutuhan mobil tangga dengan daya jangkau 55 meter tersebut. "Ya tergantung kalau disetujui anggarannya, insya Allah ke depan beli. Itu kan kemarin baru Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) tuh, itu kan tergantung keputusannya. Semoga tahun 2018 kita sudah punya mobil tangga,” jelas Kadis Damkar tersebut di Balai Kota Depok, Senin (20/3).

Menurut Yayan, kebutuhan mobil tangga bagi Damkar Depok memang bisa dikatakan penting. Pasalnya, di Kota Depok ini pembangunan kian pesat, dan bangunan vertikal yang berupa gedung tinggi, apartemen, dan hotel sedang bergeliat.

"Sekarang saja ada 35 bangunan tinggi, nanti direncanakan ada 50-an. Nah, di sini pemerintah daerah harus siap, apabila ada hal yang tidak terduga,” ucap Yayan.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan alasan mengapa pengadaan mobil tangga bagi Damkar belum terwujud. “Memang tahun ini Damkar belum punya (mobil tangga),  karena kemarin ada pengurangan dana dari pusat sehingga kita alihkan ke yang lebih darurat. Untuk 2018, kita masih menghitung dulu anggarannya, dan melihat kebutuhan prioritas setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) termasuk Damkar," paparnya.

Idris mengatakan, pentingnya kolaborasi dengan daerah lain apabila ada kejadian yang tidak diinginkan seperti kebakaran di gedung tinggi saat Damkar Depok masih belum memiliki mobil tangga. "Namanya kebakaran, soal keselamatan. Kalau soal mobil tangga masih bisa kita upayakan melalui kolaborasi dengan daerah tetangga seperti Jakarta Selatan, Jakarta Timur, atau Bogor,” katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement