REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan sekolah menengah pertama (SMP) negeri di wilayahnya tidak ada yang siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini. Adapun yang siap hanya sekolah swasta, itu pun baru sebelas sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang Dadan Sugardan menjelaskan, SMP negeri di daerahnya belum siap melaksanakan UNBK lantaran sarana dan prasarana yang belum memadai. Apalagi, untuk menyelenggarakan UNBK, sekolah harus memiliki komputer minimal setengah dari jumlah siswa. “Karena dalam UNBK setiap siswa berhadapan dengan satu komputer,” ujar Dadan kepada republika.co.id, Senin (20/3).
Dadan mengatakan, dinasnya tidak bisa memaksakan sekolah menggelar UNBK. Terlebih, memaksa pihak sekolah membeli komputer yang dinilainya bisa sangat mahal. Belum lagi, kata dia, ditambah biaya operasional penyelenggaraannya. Semua biaya itu, menurut dia, tidak bisa didanai Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Pada APBD kita juga tidak ada alokasi anggaran pengadaan penunjang fasilitas UNBK,” kata dia.
Lantaran belum siap menggunakan komputer, Dadan mengatakan, pelaksanaan ujian nasional di tingkat SMP kebanyakan dilakukan secara manual atau menggunakan kertas. Terkecuali bagi sebelas sekolah yang dinilai siap melaksanakan UNBK. Ke depan, kata dia, Dinas Pendidikan akan mencari solusi agar semua sekolah bisa menggelar UNBK. Ia berharap, tahun mendatang bisa dialokasikan anggaran untuk pengadaan fasilitas penunjang UNBK.