REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyatakan terduga teroris berinisial SM alias Abu Ridho berperan besar dalam aksi bom yang terjadi di Jalan MH Thamrin awal 2016 lalu. Dia disebut mendanai dan mempersenjatai aksi bom Thamrin.
"Dua senjata pada saat bom Thamrin itu berasal dari pembelian oleh saudara SM dan NK ke Filipina Selatan. Ada juga beberapa senjata yang dibeli tapi masih kita dalami," ujar dia di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).
SM, lanjut Martinus, juga berperan membangun kelompok jaringan teror di Indonesia yang mempunyai koneksi langsung dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. Selain SM, tim densus 88 juga menangkap terduga teroris berinisial BEP (37) di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan.
"Keterlibatan BW ini bagian dari tersangka SM ditangkap sebelumnya di Bekasi," ujar dia. Keduanya memang sama-sama pernah mengikuti latihan militer di Filipina Selatan.