REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat mencatat selama tiga bulan dari Januari sampai Maret 2017 terdapat 17 orang tewas tersambar kereta. Korban tewas terbanyak di perlintasan sebidang di wilayah itu.
Manajer Humas Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro, mengatakan di daerah operasinya selama tiga bulan pada 2017 ini ada 17 orang tewas tersambar kereta. "Kebanyakan kejadiannya di perlintasan sebidang yang tidak dijaga dan tanpa palang pintu," kata Kris di Cirebon Sabtu (25/3).
Dia menuturkan selain di perlintasan tanpa palang pintu, kejadian juga terjadi di jembatan dan rel kereta. Dimana masyarakat masih belum mengindahkan bahayanya beraktivitas di situ. "Jalur kereta itu sangat berbahaya dan masyarakat masih belum mengindahkan, dimana masih banyak yang beraktivitas di sepanjang rel," tuturnya.
Kris menambahkan dengan banyaknya kejadian itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi rambu-rambu yang ada. Hal itu terutama tanda STOP segi delapan warna merah, untuk itu ketika melihat tanda tersebut harus berhenti terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. "Berhentilah sejenak tengok kanan kiri pastikan tidak ada KA yang melintas, barulah menyeberang," katanya