Sabtu 25 Mar 2017 21:29 WIB

Mensos Kukuhkan Kampung Siaga Bencana Kepulauan Seribu

Rep: Kabul Astuti/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah penumpang menaiki kapal menuju Dermaga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah penumpang menaiki kapal menuju Dermaga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kelurahan Panggang, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Khofifah mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran terhadap bencana dan penguatan pengetahuan kebencanaan melalui Kampung Siaga Bencana.

"Keberadaan Kampung Siaga Bencana di lokasi rawan bencana dimana Tagana sebagai fasilitatornya sangat penting dan terbukti mampu menambah jangkauan Kementerian Sosial dalam mengembangkan pendekatan Manajemen Kebencanaan Berbasis Masyarakat," kata Khofifah.

Khofifah menguraikan, jumlah Kampung Siaga Bencana di Indonesia saat ini mencapai 456 dan terus bertambah jumlahnya. Pada tahun 2017, ditargetkan akan ada 100 KSB lagi yang berdiri di wilayah-wilayah rawan bencana. Diperkirakan, seribu KSB bisa terbentuk hingga akhir masa kepresidenan Joko Widodo 2019 mendatang.

Kampung Siaga Bencana di Kepulauan Seribu yang dikukuhkan bersama dengan HUT ke-13 Tagana pada 24 Maret ini merupakan pembentukan KSB pertama di tahun 2017. Ia berharap KSB ini dapat menguatkan kepedulian dan komitmen dalam memberikan layanan kepada warga yang tertimpa bencana.

Khofifah mengungkapkan Indeks Resiko Bencana Indonesia mencatat ada 323 kabupaten/kota yang berpotensi tinggi atau rawan bencana alam. Sepanjang 2016, setidaknya ada 2.171 kejadian bencana di Indonesia. Jumlah korban meninggal mencapai 567 jiwa, 489 jiwa luka-luka, 2.770.814 mengungsi dan 23.628 unit rumah rusak ringan dan 5.750 unit rusak berat.

"Kami harapkan dengan penguatan kebencanaan di tingkat masyarakat ini akan semakin meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," ujar Khofifah.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Kementerian Sosial pada 2017 ini juga memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana kepada kalangan jurnalis dari media cetak, online, televisi dan radio. Mereka dilatih menjadi Jurnalis Sahabat Tagana. Total terdapat 40 jurnalis dari 27 media nasional.

Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dengan memberikan penguatan kepada jurnalis di berbagai wilayah di Indonesia. Menurut Khofifah, jurnalis adalah komunikator dalam proses upaya membangun komitmen

kebersamaan​, dan kepedulian pada saat terjadi bencana alam atau bencana sosial.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement