REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Sabilillah, Malang, Jawa Timur, bukan sekadar tempat peribadatan. Jamaah akan menemukan sekolah, ambulans, hingga koperasi di masjid ini. Tidak heran, akhir tahun lalu, masjid ini mendapat penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) bersama 23 masjid lainnya dari berbagai wilayah di Tanah Air. Penghargaan diberikan untuk dua kategori masjid, yakni masjid agung (kabupaten/kota) dan masjid besar (kecamatan).
Ketua Dewan Pembina Masjid Sabilillah KH Muhammad Tolchah Hasan menjelaskan, sejak awal didirikan, masjid ini memang dicita-citakan untuk tidak sekadar menjadi tempat ibadah. Ada tekad kuat untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban Islam. Tekad itu terinspirasi dari kesuksesan Nabi Muhammad SAW menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat peradaban Islam dunia. "Dengan tekad itulah, fungsi masjid akan coba dikembalikan sehingga dapat mengatasi masalah umat Islam," kata mantan menteri agama ini kepada Republika, Senin (12/12).
Untuk itu, masjid ini pun mendirikan koperasi dengan beragam usaha. Berdiri sejak 1999, koperasi ini sudah memiliki 229 anggota dengan peminjam berjumlah 240 orang. Adapun jenis usaha yang dilakukan, di antaranya unit pertokoan, BMT, dan pujasera. Program-program tersebut, menurut Tolchah, mampu bertahan dan berjalan dengan baik karena Masjid Sabilillah tidak memiliki ketergantungan terhadap sumbangan dana. "Malah, memiliki usaha-usaha mandiri sehingga Masjid Sabilillah mampu memberikan kredit-kredit kepada pedagang-pedagang kurang mampu yang ada di sekitar."
Masjid yang mandiri membuat aktivitas di ranah sosial kemanusiaan bisa leluasa dilakukan. Masjid Sabilillah mendirikan pusat pendidikan yang berkualitas, yaitu Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah. Tak hanya menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar mulai dari jenjang TK hingga SMA, LPI Sabilillah juga memberikan beasiswa kepada anak-anak yatim atau tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan.
Masjid Sabilillah juga berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mendirikan lembaga layanan kesehatan sekaligus menyediakan ambulans. "Kita (Masjid Sabilillah) bekerja sama dengan RS Islam yang ada di sekitar Malang," ujar Tolchah. Dalam hal pemberdayaan masyarakat, masjid ini memberikan bantuan bedah rumah kepada jamaah yang masih tinggal di rumah kurang layak huni. Mereka dibantu secara cuma-cuma. Bahkan, Masjid Sabilillah telah beberapa kali memberikan rumah kepada jamaah yang sangat membutuhkan tempat tinggal.
Ada pula Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (LAZIS) Sabilillah yang secara rutin memberikan santunan beasiswa kepada 60 anak dhuafa, santunan bagi 60 anak yatim, 20 insentif guru TPQ, santunan untuk enam orang lansia pejuang agama, modal bergulir kepada 15 paguyuban, dan TPQ gratis untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu.