REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana melakukan serangan dan operasi militer baru di Suriah. Hal itu dilakukan masih dalam rangka memerangi kelompok yang dianggap teroris oleh Turki.
Pada pekan lalu, Turki mengumumkan mereka telah menyelesaikan operasi Perisai Eufrat (Euphrates Shield) di Suriah. Operasi tersebut telah dilakukan sejak Agustus untuk mengusir ISIS dan milisi Kurdi dari wilayah perbatasan.
Kendati telah dinyatakan selesai, Erdogan menegaskan bukan berarti operasi militer lintas perbatasan oleh Turki untuk memerangi ISIS dan milis Kurdi turut usai. Ia mengatakan akan ada operasi-operasi militer lainnya guna memerangi kelompok teroris di Suriah.
"Tahap pertama, operasi Perisai Eufrat selesai. Tapi akan ada lagi (operasi militer) yang menyusul," kata Erdogan seperti dilaporkan laman Al Araby, Selasa (4/4).
Baca: Turki Akhiri Operasi Militer Tujuh Bulan di Suriah
Saat ini, militer Turki, kata Erdogan, sedang melakukan persiapan untuk operasi barunya di Suriah. "Kami tidak akan berhenti, jalan terus. Kami membuat persiapan untuk operasi baru di daerah lain (Suriah) untuk meringkus teroris di bukit mereka," ujarnya.
Turki juga akan memberi nama baru untuk operasi militer lanjutannya ini. "Kami akan memberikan nama baru untuk operasi baru ini. Bulan-bulan berikutnya dengan izin Allah akan musim semi untuk Turki dan musim dingin kelam untuk para teroris," kata Erdogan.
Walaupun telah mengumumkan akan menggelar operasi militer terbaru, namun Erdogan masih belum memberitahukan tempat-tempat yang menjadi target Turki.