Rabu 05 Apr 2017 07:37 WIB

190 Orang Diperkirakan Alami Kematian Dini Akibat Polusi Udara

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Angga Indrawan
Polusi udara kota DKI Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Polusi udara kota DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak bidang lingkungan, Greenpeace Indonesia mengungkap data diperkirakan sebanyak 190 orang mengalami kematian dini setiap harinya akibat polusi udara. Juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu mengungkap data yang diambil dari vizhub.healthdata.org bahwa diperkirakan 190 orang mengalami kematian dini setiap harinya akibat polusi udara.

"Angka kematian dini ini akan bertambah seiring dengan memburuknya kualitas udara yang disebabkan oleh pencemar dari berbagai sektor," katanya saat pemaparan hasil uji polusi udara Greenpeace Indonesia, Selasa (4/4).

Ia menyebutkan, pemantauan kualitas udara yang dilakukan Greenpeace Indonesia melalui alat pemantau yang diletakkan di 19 titik di area Jakarta dan sekitarnya selama Februari dan Maret 2017. Hasilnya, di wilayah perumahan seperti Cibubur, tingkat PM 2,5 rata-rata selama dua bulan berada di angka 103,2 ug/m3. Ini melewati batasan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu 25 ug/m3, dan standar minimum baku mutu udara ambien nasional 65 ug/m3. Tak hanya itu, daerah perumahan lainnya yaitu Kebagusan sebanyak 65,9 ug/m3 dan Gandul-Depok 71,5 ug/m3 juga sama tingginya.

Untuk mengurangi bahkan menghindari polusi udara, ia memberikan beberapa masukan. Pertama, mengurangi aktivitas. Coba untuk tetap berada di dalam ruangan selama waktu-waktu yang paling tercemar beberapa jam setiap hari, yang biasanya dari subuh hingga senja. Kurangi juga aktivitas fisik di luar ruangan. Kedua, menggunakan masker yang tepat yaitu N95.

"Masker ini memberikan perlindungan efektif dibandingkan masker kain biasa," ujarnya. Pembeliannya bisa dilakukan di apotek. Ia juga menegaskan penggunaan masker jenis ini harus benar. Jika susah bernapas saat memakainya, kata dia, ini artinya maskernya harus dibuang dan membeli yang baru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement