Jumat 07 Apr 2017 17:14 WIB

Freeport Masuk dalam Bahasan Kunjungan Wapres AS Mike Pence ke Indonesia

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump berbincang dengan wakil presiden Mike Pence dalam upacara inagurasi di Gedung Capitol, Washington DC, Jumat (20/1).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump berbincang dengan wakil presiden Mike Pence dalam upacara inagurasi di Gedung Capitol, Washington DC, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence akan melakukan kunjungan perdananya ke kawasan Asia Pasifik. Mike Pence akan membahas beragam masalah ekonomi, termasuk persoalan PT Freeport.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengatakan, salah satu jadwal kunjungan Pence adalah untuk membahas hubungan bilateral kedua negara. Masing-masing pihak, selama ini memiliki kerja sama yang baik dalam berbagai bidang, di antaranya adalah ekonomi, sosial, dan budaya.

 "Kunjungan Wapres AS ke Indonesia menjadi rangkaian perjalanan beliau ke Asia Pasifik. Dalam kesempatan ini, tentu diharapkan dapat memperdalam hubungan bilateral kedua negara," ujar direktorat Amerika I Kemenlu RI, Adam Mulawarman Tugio, dalam press briefing di Jakarta, Jumat (7/4).

Menurut keterangan dari  Gedung Putih, Pence akan memanfaatkan kunjungan resmi perdananya ke Asia Pasifik untuk membahas kebijakan-kebijakan ekonomi AS. Tak ketinggalan, ia juga akan meyakinkan komitmen negaranya terhadap negara sekutu di kawasan tersebut.

Selama kunjungannya di Ibu Kota Jakarta, Pence dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia juga akan menemui Sekretaris Jenderal ASEAN dalam rangka perayaan hubungan AS dan negara-negara di kawasan ini yang ke-40.

Pence juga akan berpartisipasi dalam sesi pertemuan dengan para pengusaha Indonesia dan AS yang seluruhnya memiliki kepentingan bisnis di Tanah Air. Dalam rangkaian perjalanannya, ia juga membawa serta sang istri, Karen serta kedua putrinya.

Baca juga, Pemberian Izin Ekspor Freeport Dipertanyakan.

Kunjungan kenegaraan Pence ke Indonesia juga menandakan kemitraaan strategis Tanah Air dan Negeri Paman Sam. Dalam konteks lebih luas, pembahasan ekonomi kedua negara mencakup sejumlah isu tentang perdagangan, serta perusahaan tambang asal AS, Freeport. 

"Secara lebih luas, kunjungan Pence ke Indonesia termasuk membahas isu-isu mengenai bisnis dan perdagangan, ini kan bermacam-macam dan dibahas secara luas termasuk Freeport," jelas Adam.

Ia menuturkan bahwa baik AS maupun Indonesia memiliki kepentingan masing-masing di bidang ekonomi. Tidak menutup kemungkinan pembahasan mengenai implementasi dari investasi Tanah Air di AS yang disebut dilakukan pada saat kunjungan Jokowi ke negara itu.

Pembahasan juga mencakup permasalahan yang kedua negara hadapi, serta memahami peran masing-masing dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Selama ini, AS dan Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi serta perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM).

Selain itu, kedua negara juga memiliki pandangan yang sama mengenai pluralisme. AS dan Indonesia dikenal memiliki penduduk yang beragam, terdiri atas berbagai macam suku dan ras.

"Tentu dalam kunjungan Pence kali ini, Indonesia akan menyampaikan bagaimana kami mengedepankan pluralisme seperti halnya AS dan bagaimana kami memainkan peran untuk menjaga stabilitas serta kemakmuran negara," kata Adam.

Selain ke Indonesia, negara-negara di kawasan Asia Pasifik lainnya yang akan dikunjungi Pence adalah Korea Selatan (Korsel), Jepang, Australia, dan Hawaii. Ia dijadwalkan untuk memulai rangkaian perjalanannya pada 16 hingga 24 April mendatang.

Perjalanan pertama Pence pertama kali adalah ke Seoul, Korsel pada 16 April. Selanjutnya ia akan berkunjung ke Tokyo, Jepang pada 18 April, kemudian 18 April di Jakarta, Indonesia. Pada 20 April ia bertolak ke Sydney, Australia dan menutup kunjungannya di Honolulu, Hawaii pada 24 April.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement