Ahad 09 Apr 2017 12:42 WIB

Zakir Naik: Adam Hingga Isa Mengajarkan Shalat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ilham
shalat
Foto: .
shalat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pendakwah internasional, Dr Zakir Naik menjelaskan, rukun Islam kedua, shalat, tidak hanya dicontohkan Rasulullah, tapi semua nabi. Hal itu pun disebutkan pula dalam Injil.

Menurut Zakir Naik, dalam Bahasa Inggris shalat berarti pray yang bisa diterjemahkan menjadi mencari pertolongan. Dalam surah Al Ankabut ayat 45, Allah SWT memerintahkan shalat untuk mencengah manusia dari perbuatan keji dan munkar. Dalam Islam pula, shalat dikerjakan lima kali sehari.

Surah Taha ayat 11-12 menyatakan, Musa AS dibimbing Allah SWT untuk melepas alas kaki saat berada di Bukit Thuwa untuk bertemu Allah SWT. Umum pula bagi Muslim tidak beralas kaki saat shalat. Islam juga mengharuskan wudhu sebelum seorang Muslim shalat.

''Tapi, kita boleh melepas sepatu maupun memakai sepatu saat shalat. Banyak Muslim yang tidak tahu soal ini. Sebab, Rasulullah minta Muslim membedakan diri dari Yahudi,'' kata Zakir Naik.

Di Injil, Musa juga melepas alas kaki dan membasuh tangan serta kaki sebelum bertemu pengikutnya untuk menyembah Allah. Shalat adalah contoh terbaik persaudaraan Islam dan bagian terbaik dalam shalat adalah sujud. ''Psikolog bilang cara terbaik mengontrol diri adalah dengan meletakkan bagian paling tinggi dari tubuh ke tanah,'' kata Zakir Naik.

Di Injil, nabi-nabi juga menyembah Allah dengan bersujud, mulai dari Adam, Musa, Harun, hingga Isa. ''Yesus bersimpuh dan sujud kepada Allah. Semua nabi saat shalat, semua sujud dan berdoa kepada Allah,'' ujar Zakir Naik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement