Senin 10 Apr 2017 14:15 WIB

Malta Pernah Jadi Bagian Dakwah Penyebaran Islam

  Muslim Malta menunaikan shalat di jalan akibat minimnya masjid
Foto: islamophobiawatch.co.uk
Muslim Malta menunaikan shalat di jalan akibat minimnya masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Selain Vatikan, terdapat negara yang dikenal paling Katolik di Dunia. Sebanyak 98 persen populasinya menganut agama Katolik Roma, agama yang juga menjadi paham resmi di negara Eropa Selatan itu. Republik Malta, demikian nama negara tersebut.

Meski  mayoritas Katolik, terdapat Muslimin yang hidup nyaman di sana. Menurut Times of Malta, jumlah Muslimin sekitar enam ribu jiwa dari total populasi sekitar 450 ribu jiwa.

Malta merupakan negara pulau yang berlokasi di Laut Mediterania. Luas wilayahnya hanya 316 kilometer persegi hingga menjadikannya negara terkecil di dunia. Jika dibandingkan dengan Indonesia, maka Malta tidaklah lebih besar dari Surabaya.

Dengan lokasinya di laut penghubung Eropa dan Afrika, Malta pernah menjadi bagian dalam dakwah penyebaran Islam. Dalam sejarah, wilayah ini pernah menjadi bagian dari emperium besar Muslimin, Turki Utsmani.

 

Sejarah awal mula Islam di Malta yakni saat Turki Utsmani berhasil membuka beberapa wilayah Eropa dari kekuasaan Bizantium. Pada 870 Masehi, ketika pasukan Muslimin berhasil membuka Sisilia, Malta pun ikut serta menjadi kawasan Muslimin.

Lokasi Malta memang hanya berjarak 80 kilometer di sebelah selatan Sisilia. Sejak itu, Muslimin pun hidup nyaman di sana. Mereka membangun perekonomian dan peradaban. Bahkan, menurut Malta Today, bahasa Malta lahir dari bahasa Arab. Tak sedikit nama tempat atau jalan yang diambil dari bahasa Arab. Lebih dari 43 persen bahasa Malta merupakan serapan dari bahasa Arab.

Sebelum pasukan Kristen Norman menyerbu pada 1091, jumlah Muslimin yang tinggal di Malta amat banyak. Dalam buku Malta Before The Knights disebutkan, Malta di abad kesembilan atau seabad setelah pembukaan Islam, populasinya didominasi Muslimin.

Lebih dari 14 ribu penduduk merupakan Muslimin, sementara Kristen hanya 30 persen atau sekitar enam ribu jiwa. Saat di bawah kekuasaan Kristen Eropa, Muslimin masih diberi hak kebebasan hingga abad ke-13. Pada tahun 1224, Muslimin mulai diusir dari Malta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement