REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara, terus bergeliat. Intensitas aktivitas vulkanik gunung yang masih tinggi membuat Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Karo mengimbau warga agar tetap waspada.
"Tiap hari terjadi erupsi dengan mengeluarkan guguran awan panas dan abu vulkanik," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo Natanael Peranginangin, Senin (10/4).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Sinabung mencatat, erupsi terakhir terjadi pada hari ini, Senin (10/4) sekitar pukul 09.51 WIB. Erupsi disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 3.000 meter ke arah tenggara-timur. Tinggi kolom tidak terukur karena tertutup kabut.
Natanael mengatakan, dengan masih tingginya aktivitas gunung Sinabung ini, petugas BPBD Karo meminta warga untuk selalu waspada. BPBD Karo dan pihak terkait pun, lanjutnya, terus melakukan pengawasan terhadap zona merah yang sudah ditetapkan.
"Kami tetap mengimbau agar masyarakat tidak memasuki zona merah yang sudah ditetapkan. Kami juga mengaktifkan relawan-relawan yang tersebar di lingkar gunung Sinabung agar tetap memantau dampak erupsi terutama di jalur-jalur lahar dingin," ujar dia.
BPBD Karo mengimbau, masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Sinabung. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di gunung Sinabung diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.