REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melantik 27 anggota Dewan Transportasi Kota di Kantor Wali Kota Bekasi, Senin (10/4). Dewan ini bertugas memberikan masukan kepada pemerintah terkait permasalahan transportasi di Kota Bekasi.
Sebanyak 27 anggota dewan yang dilantik tersebut berasal dari berbagai unsur. Dewan transportasi Kota Bekasi terdiri atas, antara lain gabungan akademisi, pakar transportasi, pakar IT, pakar ekonomi transportasi, pengguna transportasi dan pengusaha angkutan.
“Dewan transportasi kota ini akan menjadi think tank dan mitra pemerintah khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) dalam menata dan membangun transportasi di Kota Bekasi,” ujar Yayan di Kantor Wali Kota Bekasi pada Senin (10/4).
Secara umum, menurut Yayan, Dewan bertugas melakukan penataan transportasi. “Dewan transportasi kota melakukan penataan angkutan, penataan transportasi secara umum, dan merencanakan transportasi ke depannya,” ujarnya.
Menurut Yayan, skala prioritas Dewan Transportasi Kota ini, yaitu membangun transportasi massal, menyelesaikan masalah kemacetan, dan membangun transportasi secara umum. “Membangun transportasi tidak bisa sepotong-sepotong, tapi harus secara umum. Harus juga bekerja secara integral, misalnya dengan Kabupaten Bekasi atau DKI Jakarta,” ujar Yayan.
Anggaran yang disiapkan untuk Dinas Perhubungan sebesar Rp 1,5 miliar. “Akan segera dilakukan rapat untuk menentukan anggaran yang signifikan. Tapi Dinas Perhubungan sendiri mendapatkan dana tahap awal operasional sebesar Rp 1,5 miliar,” ujar Yayan.
Ia berharap dewan ini dapat memberikan dampak positif terhadap transportasi di Kota Bekasi. “Mudah-mudahan Dewan bisa memberikan saran, masukan, dan pertimbangan dalam bentuk kajian. Supaya transportasi di Bekasi dapat dibuat sebaik-baiknya demi keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.
Rahmat Effendi mengatakan permasalahan transportasi di Kota Bekasi tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah dan Dishub.
“Kami meminta Dewan Transportasi Kota yang terdiri dari beberapa komponen, misalnya para akademisi dan civitas akademika memberi masukan terkait sistem transportasi yang baik seperti apa. Bukan hanya masalah trayek dan pengangkutan barang/orang, tapi juga terkait infrastruktur,” ujar Rahmat.
Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi Harun Ar Rasyid mengatakan dari 27 anggota yang dilantik, tujuh diantaranya merupakan tim ahli. Ia juga menegaskan tugas menata transportasi ini adalah tugas bersama.
“Tranportasi ini sangat luas, dan tugasnya cukup banyak. Maka dari itu dewan ini dibentuk untuk menjadi mitra Dinas Perhubungan untuk menciptakan transportasi yang lebih baik,” ujar Harun.