REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bhayangkara FC merupakan pemain baru di kancah sepak bola Indonesia. Klub yang diakuisisi Polri dari Surabaya United tahun lalu sekarang masuk dalam jajaran tim kuat Tanah Air.
Tahun lalu, Bhayangkara FC finis di peringkat ketujuh ISC 2016. Tak lama berselang, ketika mengikuti Piala Presiden 2017 tim berjuluk the Great Aligator ini mampu menembus partai perempat final. Perjalanan mereka terhenti setelah kalah tipis 0-1 dari Arema yang kemudian jadi kampiun turnamen tersebut.
Prestasi yang tak bisa dipandang sebelah mata ini pun menyedot perhatian sejumlah korporasi untuk meminang Bhayangkara FC sebagai duta promosi mereka. Saat ini, ada dua perusahaan yang jadi sponsor resmi tim dari Korps Tri Brata ini.
Mereka adalah BNI 46 dan Villour. BNI mengucurkan dana segar sebesar Rp 10 miliar untuk tambahan biaya Bhayangkara FC mengarungi semusim penuh kompetisi. Sedangkan Villour jadi apparel yang memastikan ketersediaan jersey Bhayangkara FC.
"Kami makin siap menjalani kompetisi Liga 1, ini tentu jadi dorongan kami, terima kasih untuk sponsor," kata Jenderal Tito Karnavian di Gedung Bhayangkari, Jakarta, Senin (10/4).
Bukan hanya karena prestasinya, Bhayangkara FC juga saat ini memang menyedot perhatian dengan nama-nama yang mengisi skuat mereka. Pemain beken seperti Evan Dimas Darmono, Firman Utina, dan Ilham Udin jadi penggawa yang kini memperkuat Bhayangkara FC.
Selain karena dua faktor di atas, Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, I Gede Widiade juga menyebut soal lokasi markas tim berjuluk the Great Aligator ini yang sangat strategis.
"Kami punya kandang di Bekasi (Stadion Patriot) dan mess pemain di Jakarta, ini jadi ketertarikan tersendiri bagi sponsor," kata I Gede di lokasi yang sama.