REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSI Denny JA telah mengeluarkan survei terbarunya ihwal Pilkada DKI Jakarta. Hasil survei menunjukkan pasangan Anies-Sandi unggul dengan perolehan suara sebesar 51,4 persen, dibanding pasangan Ahok-Djarot yang hanya meendapat dukungan sebesar 42,7 persen.
"Jadi, jika Pilkada Jakarta dilakukan saat survei ini dilakukan, Jakarta akan punya gubernur baru yakni Anies-Sandi. Gubernur pejawat tergusur oleh gubernur baru, dengan selisih 8,7 persen," kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam paparan hasil survei di kantornya, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (13/4).
Denny JA dalam rilis di laman Facebook-nya mengungkapkan alasan Anies lebih unggul daripada Ahok. Menurut Denny, lima isu di bawah ini punya efek elektoral yang besar, dan sangat menentukan naik-turunnya suara kandidat.
"Ada dua isu menguntungkan Ahok-Djarot. Dan tiga isu menguntungkan pasangan Anies-Sandi," ujarnya.
Pertama, tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Ahok sebagai gubernur cukup baik. Survei ini menunjukkan tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Ahok masih diatas 70 persen, tepatnya sebesar 73,0 persen. Dengan kepuasan publik yang cukup tinggi, Ahok seharusnya lebih mudah mengonversinya menjadi dukungan.
Baca juga, Survei LSI Jelaskan Keunggulan Anies Atas Ahok.
Kedua, meskipun masih mayoritas namun pemilih yang menilai Ahok menista agama cenderung menurun. Saat ini mereka yang menilai Ahok menista agama terkait kasus al-Maidah ayat 51 sebesar 52,3 persen. Pada Maret 2017, mereka yang menilai Ahok menista Agama sebesar 53,3 persen. "Jika tren prosentase yang menilai Ahok menista agama menurun, peluang Ahok untuk didukung makin besar," ujarnya.
Tapi mengapa Ahok tetap dikalahkan? Tiga isu ini di bawah ini, kata Denny, yang membuat pejawat kalah.