REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Gubernur DKI Jakarta Soemarsono mendampingi Presiden Joko Widodo resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta. Ketika melakukan tinjauan, ia sempat mengungkapkan alasan penggunaan nama KH Hasyim Asy'ari.
"KH Hasyim Asy'ari ini pendiri NU, pahlawan nasional, dengan demikian kita membudayakan tokoh agama, membangkitkan nasionalisme," kata Soemarsono, Sabtu (15/4).
Kelak, lanjut Soemarsono, mungkin masjid-masjid yang akan dibangun dinamai dengan nama-nama tokoh lain, semisal dari Muhammadiyah. Selain itu, ia menuturkan, penggunaan nama KH Hasyim Asy'ari lewat proses pertimbangan panjang, dan dipilih setidaknya dari 27 nama yang diusulkan.
Ia menjelaskan, penamaan itu telah pula lewat koordinasi dengan keluarga KH Hasyim Asy'ari dan sudah lewat surat yang resmi. Menurut Soemarsono, ide itu telah dibahas lalu akhir Maret diberikan izin dan keluarga berterima kasih atas penghargaan kepada KH Hasyim Asy'ari.
"Bahkan, mereka (keluarga KH Hasyim Asy'ari) juga hadir, 17 orang atau lebih, dari Jombang," ujar dia.
Soemarsono turut menilai, penggunaan nama masjid tidak perlu memakai nama yang seperti biasanya, karena memang tidak ada kewajiban. Menurut dia, yang terpenting orang itu patut dihargai, dihormati dan nuansanya baik, seperti KH Hasyim Asy'ari.