REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengungkapkan polisi sudah mengamankan rekaman CCTV dari rumah Novel Baswedan, penyidik senior KPK yang menjadi korban serangan air keras. Rekaman itu telah diserahkan kepada KPK sebagai bahan analisis. "Kami lakukan analisis IT untuk mendapatkan beberapa pembicaraan yang terjadi di wilayah tersebut.
Untuk mendapatkan keterangan yang utuh, Martinus menjelaskan polisi membutuhkan waktu. Polisi masih membutuhkan keterangan tambahan untuk bisa membuat sebuah formulasi.
Namun, Martinus mengungkapkan gambaran dua orang yang diduga pelaku penyiraman air keras tidak terlihat di rekaman CCTV itu. "Belum ada informasi lanjutan mengenai temuan dari CCTV."
Baca juga: IPW: Hampir Sepekan, Kasus Novel Belum Ada Titik Terang
Selain memeriksa CCTV, Martinus mengatakan polisi juga akan memanggil sejumlah saksi tambahan terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Sejauh ini, polisi sudah meminta keterangan dari 16 orang saksi. "Kami masih akan memanggil saksi lain untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut," ujar Martinus kepada wartawan usai menghadiri diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4).
Pada Selasa (11/4) pukul 05.10 WIB, Novel diserang dengan air keras sepulang dari shalat subuh di masjid. Insiden tersebut terjadi di Jalan Deposito depan Mesjid Al Ikhsan RT 03/RW 10, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pelaku penyiraman berjumlah dua orang laki-laki tak dikenal yang menggunakan sepeda motor