REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta baru saja diresmikan. Masjid ini diresmikan Presiden Joko Widodo. "Meneladani nilai-nilai KH Hasyim Asy'ari," setidaknya itu kata Joko Widodo menggambarkan niatan di balik penggunaan nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, Sabtu (15/4).
Mengambil konsep tropis, masjid dibangun dengan arsitektur atap pelana dan limasan yang jadi ciri khas rumah Betawi Bapang dan Joglo. Belum lagi halaman luas di sekitar, yang diusulkan untuk dihutankan dengan sistem tumpang sari atau menanam pohon-pohon tahun.
Bangunan masjid seluas 16.985,43 meter persegi yang berdiri di atas tanah 2,4 hektar, dihiasi sentuhan Betawi. Ada ornamen gigi balang dan lima menara lambang rukun Islam. Masjid ini dibangun dua lantai, dengan kapasitas 12.500 jamaah. Masjid ini rencananya menggunakan LED sebagai sumber pencahayaan buatan sebagai penguat konsep tropis.
Belum lagi fasilitas AC yang saat peresmian berfungsi maksimal, dijamin akan membuat nyaman tiap jamaah yang hendak beribadah. Masjid akan dilengkapi berbagai ruang penunjang berkapasitas 1.000 orang, dengan niatan awal untuk berbagai kegiatan sosial.
Uniknya, Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta ini memang lekat dengan nama Joko Widodo. Pasalnya, peletakan batu pertama dilakukan Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Lalu diresmikan pula oleh Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Groundbreaking dilakukan Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2017 Joko Widodo, dan diresmikan pula oleh Presiden Joko Widodo," ujar Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, saat memberi sambutan di persemiannya, Sabtu (15/4).
Suasana sejuk memang seakan jadi ciri khas Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta. Mengingat sekitaran masid cuma ada beberapa gedung rusunawa Daan Mogot yang jalannya masih setengah jadi. Ditambah lagi daerah Jakarta Barat yang telah dikenal gersang, membuat kehadiran masjid ini seakan menjadi oase.
Andai rencana penghijauan di sekitaran masjid terlaksana, tentu keberadaan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta benar-benar jadi oase di Jakarta Barat, bukan cuma bualan. Karenanya, patut ditunggu siapapun yang memimpin Jakarta nanti, apakah akan mewujudkan itu.
Untuk Dewan Kemakmuran Masjid, seperti diketahui, telah terbentuk pada 17 Maret 2017 lalu, dengan gubernur sebagai Dewan Pembinanya. Dewan Pakar diketuai Prof Nassaruddin Umar dengan 15 anggota, serta Dewan Pengurus Harian oleh Zuhri Yaqub dengan 44 orang bidang di bawahnya.
Kehadiran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid dan Yenny Wahid menambah nuansa kuat NU. Tentu, mereka mewakili keluarga KH Hasyim Asy'ari yang turut mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada Hadratussyekh.
"Terima kasih atas penghargaan ini, semoga Masjid Raya bisa berperan menebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin," kata KH Salahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah.