Senin 17 Apr 2017 01:29 WIB

Yohana Apresiasi Pemkot Bukittinggi Tangani Kasus Pencabulan Terhadap Anak

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Hazliansyah
 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengomentari kasus perkosaan di Bengkulu yang menimpa anak dibawah umur, Jakarta, Rabu (4/5). (Republika/Darmawan)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengomentari kasus perkosaan di Bengkulu yang menimpa anak dibawah umur, Jakarta, Rabu (4/5). (Republika/Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise melakukan Kampanye BERLIAN (Bersama Lindungi Anak) dan mencanangkan program IVA Test sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks bagi perempuan, bertempat di Lapangan Kantin, Kota Bukittingi.

Mengawali kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Barat yang berlangsung pada 16 hingga 21 April 2017,  Yohana dan Walikota Bukittinggi menari bersama ratusan peserta yang terdiri dari kelompok Dasawisma, siswa SLTP/SLTA, mahasiswa, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan SKPD terkait.

Menteri Yohana tampak menikmati alunan lagu dan mengikuti setiap gerakan yang dipimpin oleh pemenang lomba gerak tari jingle lagu Three Ends.

“Kami akan melakukan kampanye BERLIAN ke seluruh pelosok Indonesia sebagai upaya menekan angka kekerasan terhadap anak,” ujar Yohana dalam keterangan tertulis, Ahad (16/4).

Berdasarkan Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat, angka kekerasan terhadap anak di Provinsi Sumatera Barat sepanjang 2016 terdapat 165 kasus kekerasan fisik terhadap anak dan 393 kasus pelecehan seksual terhadap anak.

Informasi terbaru, menurut Yohana adalah kasus pencabulan terhadap anak yang terjadi di Kelurahan Aur Tajungkang Tangah Sawah, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, dimana korbannya adalah 9 (sembilan) orang anak dan kemungkinan jumlah korban masih akan terus bertambah.

Yohana mengatakan kasus yang terjadi di Bukittinggi tersebut harus menjadi pembelajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk kekerasan yang mungkin saja dialami anak-anak. Menurut dia, komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua diperlukan untuk bersama-sama melakukan pencegahan dalam melindungi anak.

Saat ini Kementerian PPPA tengah mengembangkan pendekatan perlindungan anak berbasis masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hak-hak anak dan perlindungan di antara anak-anak dan orang dewasa.

“Anak-anak juga harus membentengi diri, jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal serta aktif menjadi pelopor dan pelapor bagi sesamanya. Diharapkan melalui Gerakan Bersama Lindungi Anak  ini akan semakin banyak masyarakat yang sadar tentang pentingnya keluarga dan masyarakat dalam melindungi anak,” ucap dia.

Yohana mengaku mengapresiasi Pemerintah Kota Bukittinggi yang melakukan langkah cepat dalam penanganan kasus pencabulan terhadap anak yang terjadi di Kelurahan Aur Tajungkang Tangah Sawah, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Dia berharap Kota Bukittinggi dapat menjadi role model upaya perlindungan terhadap anak dari berbagai bentuk kekerasan di seluruh wilayah Indonesia.

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmantias mengatakan Pemerintah Kota Bukittinggi memiliki komitmen yang tinggi terhadap upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Berbagai kebijakan yang dinilai ramah terhadap perempuan dan anak telah dibuat, diantaranya pembinaan yang dimulai dari keluarga, pembatasan penggunaan gadget dan internet bagi anak-anak, penataan tempat-tempat bermain anak, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.

"Seperti toilet dan parkir yang ramah perempuan, pembentukan Satpol PP syariah yang anggotanya perempuan untuk menangani masalah-masalah terkait perempuan dan anak, seperti perlindungan anak dan pemberdayaan perekonomian perempuan, hingga pengalokasian anggaran untuk melakukan visum dan mendatangkan psikolog dalam upaya rehabilitasi korban-korban kekerasan," ungkap Ramlan, Ahad (16/4).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement