Senin 17 Apr 2017 17:57 WIB

Skandal Korupsi Park Geun-hye Seret Pimpinan Lotte Group

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Park Geun-hye (kedua dari kiri) tiba di Pengadilan Distrik Pusat Seoul untuk mendengarkan permintaan jaksa atas skandal korupsi yang melilitnya, 30 Maret 2017.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Park Geun-hye (kedua dari kiri) tiba di Pengadilan Distrik Pusat Seoul untuk mendengarkan permintaan jaksa atas skandal korupsi yang melilitnya, 30 Maret 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jaksa Korea Selatan kembali mendakwa mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye dengan tuduhan penyuapan. Dakwaan ini merupakan kasus terbaru dari skandal korupsi Park yang menyeret pimpinan Lotte Group, Shin Dong-bin.

Shin yang menjalankan perusahaan ritel raksasa Lotte, menjadi konglomerat kedua yang terperosok dalam skandal tersebut. Sebelumnya, pimpinan Samsung Group Jay Y Lee, juga ditangkap karena diduga telah menyuap teman dekat Park, Choil Soon-sil.

Lee, Park, dan Chol saat ini telah ditahan di pusat penahanan. Sedangkan Shan belum diputuskan untuk ditahan oleh jaksa. Shin dilaporkan juga tengah terlibat dalam dakwaan lain yang melibatkan anggota keluarganya atas tuduhan penggelapan.

Park dan Choi diduga bersekongkol dengan salah satu penasehat presiden untuk memeras 18 perusahaan, termasuk Samsung dan Lotte. Perusahaan-perusahaan tersebut dipaksa agar berkontribusi menyumbangkan dana untuk yayasan nirlaba milik Chol.

Jaksa menuduh Park dan Choi menerima 6,16 juta dolar AS dari Lotte. Sementara Samsung menyumbangkan 69 juta dolar AS.

Park telah membantah melakukan kesalahan hukum. Ia mengaku hanya mendapat bantuan dari Choi untuk mengedit beberapa pidato presiden.

Lotte juga membantah tuduhan keterlibatannya dalam kasus korupsi Park. Perusahaan itu mengatakan pimpinannya akan memberi penjelasan langsung di pengadilan untuk menjawab sangkaan jaksa.

"Kami menyesalkan keputusan dakwaan," kata Lotte Group dalam sebuah pernyataan.

Baca: Terlilit Skandal Korupsi, Park Geun-hye Segera Diadili

Lotte merupakan perusahaan terbesar kelima di Korea Selatan. Perusahaan ini terancam harus menutup puluhan tokonya di Cina setelah sepakat akan menyediakan lahan untuk sistem pertahanan rudal AS, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), di luar Seoul.

Korea Selatan, yang selalu menuduh Cina melakukan diskriminasi terhadap beberapa perusahaan Korea Selatan, mengatakan tujuan dibuatnya THAAD adalah untuk melawan rudal Korea Utara. Sementara Cina menuturkan, radar yang kuat dapat menembus wilayahnya dan merusak sistem keamanannya.

Korea Selatan akan menyaksikan presiden perempuan pertamanya berdiri di pengadilan dengan tangan diborgol dan mengenakan pakaian penjara. Jika terbukti bersalah, Park terancam hukuman penjara 10 tahun atau seumur hidup.

Walaupun tidak terlalu populer di antara warga Korea Selatan, Park masih memiliki pendukung. Setelah survei menunjukkan mayoritas warga Korea Selatan mendukung pemakzulan dan penangkapan Park, beberapa pendukung ultra-konservatif yang tersisa masih melakukan demonstrasi di pusat kota Seoul setiap akhir pekan.

Beberapa politikus konservatif juga meminta agar otoritas dapat mengampuninya jika dia terbukti bersalah. Korea Selatan pernah mengampuni dua mantan pemimpinnya di akhir 1990-an, dalam upaya rekonsiliasi nasional di tengah krisis keuangan.

Park adalah putri dari mendiang diktator Park Chung-hee, salah satu tokoh yang paling memecah belah bangsa dalam sejarah Korea Selatan. Beberapa orang mengingatnya sebagai pelanggar hak asasi manusia, sementara sebagian lainnya menganggap dia sebagai ujung tombak peningkatan ekonomi yang pesat di era 1960-1670-an.

Kekuasaan tangan besi Park Chung-hee selama 18 tahun berakhir setelah ia ditembak mati oleh kepala mata-mata pada 1979. Ia tewas lima tahun setelah istrinya meninggal dunia dalam upaya pembunuhan yang awalnya menargetkan suaminya.

Park Geun-hye pernah mengatakan Choi adalah sahabatnya yang telah membantunya bangkit dari kesulitan masa lalu. Tampaknya masa lalu Park berkaitan dengan kematian orang tuanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement